Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Asia Tenggara itu akan dicoret oleh tuan rumah Myanmar.
Tidak hanya bulutangkis yang terancam absen di SEAG 2013. Cabang lain yang juga bernasib sama adalah tenis, tenis meja, dan senam.
Ketua Umum KOI, Rita Subowo, dalam pertemuan dengan induk organisasi di Kantor KOI, Senayan, Jakarta, Jumat (25/1), mengatakan bahwa tuan rumah Myanmar memang membuat keputusan mengejutkan dengan mencoret keempat cabang tersebut dari perhelatan SEAG.
Padahal, berdasarkan sejarah, sejak masih bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP) tahun 1959, cabang bulutangkis tidak pernah absen untuk dipertandingkan. Dengan rencana penghapusan tersebut, bisa dipastikan pundi-pundi emas bagi kontingen Indonesia juga akan menurun. Sebab, selama ini olahraga tepok bulu tersebut menjadi salah satu lumbung emas bagi kontingen Indonesia di setiap perhelatan SEAG.
Meski terancam bisa tidak dipertandingkan di SEAG 2013, kapastian nasib cabang bulutangkis dan cabang yang lain tersebut baru akan ditentukan dalam rapat anggota SEAG di Myanmar, 28-29 Januari 2013.
“PB PBSI akan segera berkirim surat kepada KOI untuk bisa melobi sejumlah negara kuat bulutangkis Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura, agar cabang bulutangkis tetap bisa dipertandingkan di SEAG Myanmar nanti,” kata Kasubid Pelatnas PBSI, Christian Hadinata, dikutip dari Tribunnews.com.
“Sekjen PB PBSI Pak Koesdarto Pramono akan segera membuat surat resmi agar dalam Council Member SEAG nanti, KOI bisa memperjuangkan cabang bulutangkis tetap bisa dipertandingkan di SEA Games 2013 nanti,” ujar Ricky.
Laporan Tribunnews : Toni Bramantoro