Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Conte Kecam Keras Wasit di Laga Kontra Genoa

By Syamsul Arif - Minggu, 27 Januari 2013 | 08:55 WIB
Protes keras yang dilakukan Juventus di laga kontra Genoa. (Valerio Pennicino/Getty Images)

Pelatih Juventus, Antonio Conte, mengecam keras keputusan wasit Marco Guida, yang memimpin pertandingan antara Il Bianconeri melawan Genoa, Minggu (27/1) dini hari WIB, di Juventus Stadium, karena tidak menghadiahi La vecchia Signora tendangan penalti karena pemain Il Grifone dinilai melakukan handsball di kotak penalti.

Juventus menjamu Genoa dalam lanjutan Serie A 2012/13 pekan ke-22. Il Bianconeri unggul 1-0 terlebih dulu melalui gol yang dicetak Fabio Quagliarella pada menit ke-54. Il Grifone berhasil menyamakan skor pada menit ke-68 lewat Marco Boriello. Namun, insiden berbau kontroversial terjadi jelang akhir laga, di mana pemain belakang Genoa, Andreas Granqvist, dinilai kubu La vecchia Signora dengan sengaja melakukan handsball dan wasit di garis gawang pun memiliki penilaian yang sama dengan kubu Juventus. Namun, wasit Marco Guida memiliki pendapat lain dan memutuskan untuk tidak menghadiahi tendangan penalti untuk La Vecchia Signora. Ia hanya memberi tendangan sudut untuk Juventus.

Kejadian itu pun membuat Antonio Conte sangat berang. Ia menyebut seharusnya lisensi wasit yang dimiliki Guida segera dicabut menyusul kesalahan yang dilakukan sang wasit pada laga itu.

"Wasit seharusnya bertanggung jawab atas insiden itu, karena bahkan orang buta sekali pun akan dapat melihat Granqvist melakukan handsball," kata Conte pada konferensi pers setelah pertandingan.

"Dalam kasus ini, anda seharusnya mencabut lisensi wasit karena hal itu. Saya tidak dapat memberi toleransi terhadap apa yang telah terjadi. Bahkan wasit di garis gawang mengatakan bahwa hal itu menghasilkan tendangan penalti. Saya hanya dapat mengatakan kejadian itu sangat memalukan."

"Saya dapat menerima kesalahan apabila mereka mengaku tidak melihat insiden itu, tetapi ketika mendengar wasit mengatakan bahwa mereka tidak merasa siap untuk memberi hukuman tendangan penalti, maka itu tidak normal. Ini bukan sepak bola."

"Kami telah menjadi klub yang sopan dan menghargai fail play dalam waktu yang lama. Namun, sekarang saya telah melihat terlalu banyak insiden yang merugikan kami. Parma pernah berkata bahwa semua oang berhak mengeluh, kecuali Juventus. Sekarang insiden yang telah terjadi dapat menunjukkan segalanya."

"Sekarang, saya lebih suka untuk tidak mendengar media membahas kesalahan yang menguntungkan atau melawan Juventus, karena kesalahan terjadi di mana-mana dan merugikan semua orang.'