Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu legenda wasit Italia, Pierluigi Collina, menyatakan kemuakan atas aksi rasisme yang kerap terjadi di dunia sepak bola. Collina menyebutkan apabila hal itu terus dibiarkan, maka itu dapat mengancam perkembangan sepak bola pada masa mendatang.
Maraknya aksi rasisme di dunia sepak bola Eropa dan Italia pada musim 2012/13 mulai membuat Pierluigi Collina. Ia pun kembali mengingatkan seluruh elemen di dunia sepak bola untuk lebih meningkatkan komitmen melawan aksi rasisme. Pasalnya, sepak bola dapat mati apabila aksi rasisme tidak mendapat hukuman yang sepadan.
"Rasisme, sama seperti taruhan, merupakan kanker yang harus diperangi. Apabila tidak, sepak bola dapat mati karena hal itu," kata Collina kepada La Gazzetta dello Sport.
"Michael Platini pernah mengatakan, sejak 2009 UEFA memiliki protokol yang sangat jelas bahwa wasit harus dihormati dan menghormati. Jika anda nyayian berbau penghinaan secara terang-terangan, maka pertama kali adalah pertandingan harus dihentikan dan memberi pesan peringatan ke seluruh stadion lewat pengeras suara."
"Apabila situasi tidak membaik, maka wasit dapat menghentikan laga selama 5-10 menit dan meminta tim untuk menuju ke ruang ganti. Pesan peringatan melalui pengeras suara pun kembali dilakukan."
"Terakhir, delegasi dari UEFa dan tokoh lokal dapat memutuskan untuk menyelesaikan laga karena ada kejadian yang sangat mengganggu. Mereka juga bertanggung jawab atas keamanan ketika itu.V"
"Sesungguhnya itu adalah keputusan yang sulit, tetapi wasit harus melakukan hal itu demi penegakan perlawanan terhadap aksi rasisme. Itu adalah salah satu tugas mereka."