Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada para pemain yang menolak gabung ke timnas, dinilai Sekjen PSSI, Halim Mahufdz, bukan tanpa sebab. Ia juga menilai Komdis sudah melewati pertimbangan lebih dulu sebelum menghukum para pemain.
"Komdis pasti punya pertimbangan dalam menjatuhkan sanksi," kata Halim dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (28/1).
Berdasarkan pernyataan itu, Halim seakan setuju dengan keputusan Komdis PSSI, yang menjatuhkan sanksi berupa larangan tampil selama enam bulan ditambah denda sebesar 100 juta rupiah kepada 22 pemain, meski banyak yang tidak setuju.
"Kami juga belajar dari pemanggilan untuk Piala AFF 2012. Saat itu, tidak ada respon dari pemain. Mereka justru menyampaikan lewat media massa, yang membuat kami kesulitan. Kami tidak bisa memberi jawaban apabila mereka berbicara di media massa. Kami tidak tahu penolakan disebabkan pemain atau klub, kami tidak sampai sana. Jadi kami belajar dari sana," jelas Halim.
Sebelumnya, keputusan PSSI lewat Komdis menimbulkan kritik dari sejumlah pihak di sepak bola Indonesia. Tak jarang menyebut bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada para pemain, di mana 21 di antaranya merupakan pemain ISL, kurang tepat.
Mantan pemain timnas, Bambang Nurdiansyah misalnya. Ia menilai bahwa sanksi yang dijatuhkan PSSI itu justru salah alamat. Sebagai mantan pemain, Bambang Nurdiansyah yakin para pemain nasional punya keinginan untuk membela timnas Indonesia.
"Menjadi pemain timnas itu merupakan cita-cita hampir seluruh pemain. Membela timnas juga sebuah kebanggaan dan sangat luar biasa. Jadi, saya pikir tak ada satupun pemain yang tidak mau membela timnas," kata Banur, sapaan Bambang Nurdiansyah.
"Saya melihat, saat ini pemain seperti makan buah simalakama. Tidak main di timnas disanksi, sementara kalau membela timnas bisa bermasalah karena terikat kontrak dengan klub," sambungnya.
Hal serupa juga diutarakan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI). Organisasi yang diisi oleh sejumlah pemain timnas itu menilai bahwa sanksi, sesuai aturan FIFA, baru bisa dijatuhkan jika pemain tidak bergabung sampai empat hari sebelum pertandingan digelar.