Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
menerus menjadi korban.
"FIFPro dengan tegas menginginkan pihak berkepentingan di Indonesia untuk melakukan kewajibannya dan bertindak cepat," kata Ketua FIFPro Divisi Asia dan Oceania, Brendan Schwab seperti dilansir dari Reuters.
"FIFPro tidak ingin lagi mendapat laporan bahwa pesepak bola profesional kembali menjadi korban karena kurangnya respek atau upaya dari klub dan pihak yang berkaitan," sambungnya.
Berdasarkan pengamatan FIFPro, permasalahan yang terjadi di sepak bola Indonesia sebagai akibat dari perebutan kuasa yang melibatkan PSSI dan KPSI, telah berimbas besar. Terakhir, para pemain menjadi korban lantaran pihak klub menunggak gaji.
Penunggakan gaji pemain sendiri dampaknya seakan terus mengalir. Tidak lupa diingatan mengenai kejadian yang menimpa Diego Mendieta, yang meninggal dunia dalam kondisi kekurangan, sejumlah kabar lain terus menghampir. Misalnya saja penderitaan yang dialami Sylvain Moukwelle Ebanga.
Pemain asal Prancis itu tak mampu membiayai biaya berobat penyakit tipusnya lantaran gaji belum dibayar selama sembilan bulan. Sylvain Moukwelle Ebanga sendiri baru dirawat setelah mendapat bantuan dari suporter.
"Ini tentu luar biasa. Setelah beberapa minggu Diego Mendieta meninggal, kami mendapat kabar bahwa ada pemain lain menderita penyakit serius dan harus menunggu pembayaran gajinya. Untungnya, Moukwelle telah puli dari sakitnya."
Seperti dilaporkan Moukwelle punya hak sebesar 237 juta rupiah di Persewangi Banyuwangi. Ia kini masih menunggu proses pembayaran gaji tersebut. Moukwelle sendiri dilaporkan sudah setuju dengan pemotongan gaji.