Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Coutinho dan Mitos Nomor 10 di Liverpool

By Wisnu Nova Wistowo - Kamis, 31 Januari 2013 | 03:11 WIB
Philippe Coutinho (Liverpool FC)

Sepak bola selalu tak lepas dari sebuah mitos. Salah satu mitos tentu saja nomor punggung. Seorang pemain hebat biasanya memiliki nomor khusus seperti nomor 10 atau 9. Nomor 10 juga identik dengan seorang gelandang serang yang memiliki kreativitas tinggi. Meski begitu, belakangan ini nomor 10 tidak begitu bersahabat dengan Liverpool.

Pada era modern, khususnya era 1990-an akhir hingga 2000-an, hanya sedikit pemain Liverpool yang sukses. Disini akan ditulis jejak rekam pemain nomor 10 Liverpool pada era modern.

Michael Owen (1996-2004)

Michael Owen mungkin menjadi pemakai nomor 10 yang sukses di Liverpool. Sebagai pemain didikan, Owen menjadi sosok yang sangat dikagumi pada eranya. Menjadi bintang muda di Anfield, Owen memberikan enam gelar kepada Liverpool yaitu 1 Piala FA, 2 Piala Liga, 1 Piala Community Shield, 1 Piala UEFA, dan 1 Piala Super. Raihan gemilang itu membuat Owen terpilih sebagai pemain terbaik dunia pada 2001. Karier terbaik Owen tentu bersama Liverpool. Setelah hengkang kapasitasnya berangsur menurun.

Luis Garcia (2004-2007)

Sepeninggal Owen, muncul sesosok bernama Luis Garcia. Tak terpakai di Barcelona, Garcia memilih bergabung dengan Liverpool dan mendapat titah berat mengenakan nomor punggung 10. Namun, itu menjadi putusan tepat. Garcia bersinar bersama Liverpool. Menjadi andalan pada era manajer Rafael Benitez, Garcia memberikan trofi Liga Champions, sebuah trofi paling bergengsi di Eropa. Ditambah Trofi Piala Super Eropa, Piala FA dan Community Shield.

Andriy Voronin (2007-2010)

Nama Andriy Voronin jelas menjadi harapan besar bagi Liverpool. Berhasil menjadi andalan Bayer Leverkusen dan timnas Ukraina, Voronin diharapkan bisa meneruskan nomor 10 yang sukses dipakai oleh Owen dan Garcia. Namun, sayangnya, Voronin menjadi awal mula hilangnya titah indah nomor 10 di Anfield. Voronin hanya menjadi backup Fernando Torres dan gagal memberikan kontribusi. Selama tiga tahun di Liverpool, sang pemain hanya mencetak lima gol.

Joe Cole (2010-2013)

Sudah tiga tahun gagal mendapatkan sentuhan istimewa, nomor 10 Liverpool kembali datang ke sosok yang kurang tepat. Joe Cole, bintang Chelsea selama tujuh tahun, menjadi pemakai nomor tersebut setelah Voronin. Tak berbeda, Cole juga acap kali cedera dan hanya menjadi penghangat bangku cadangan The Reds. Hanya mencetak tiga gol dan tidak jua memberikan kontribusi, Cole pun dilepas Liverpool Januari ini ke klub yang membesarkannya West Ham United.

Hal-hal di atas tentu membuat pertanyaan apakah pemakai nomor 10 Liverpool teranyar, Philippe Coutinho bisa memberikan kemampuan terbaiknya seperti Owen dan Garcia? Atau nomor itu menjadi beban tersendiri untuk seorang pemain berusia 20 tahun dan hanya akan mengulang kegagalan Voronin dan Cole? Patut ditunggu kiprah pemain Brasil ini di ranah Britania.

Laporan Tribunnews

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P