Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Schelotto Selalu Ingin Bermain untuk Inter

By Syamsul Arif - Sabtu, 2 Februari 2013 | 22:54 WIB
Matias Ezequiel Schelotto (Claudio Villa/Getty Images)

Gelandang antar Internazionale, Ezequiel Schelotto, mengakui bahwa ia telah menanti kepastian untuk hijrah ke Il Nerazzurri sejak waktu yang lama. Schelotto pun kembali mengungkapkan kebahagiaan berhasil bergabung dengan La Beneamata jelang akhir jendela transfer Januari 2013.

Internazionale telah mengincar Matias Ezequiel Schelotto sejak awal musim 2012/13. Pada jendela transfer Januari 2013, Il Nerazzurri melakukan tindakan nyata untuk memboyong pemain berusia 23 tahun ini ke Giuseppe Meazza. Namun, alotnya negosiasi antara Inter dan Atalanta menghambat terwujudnya kepindahan sang pemain dari Atletti d'Azzurri. Kedua tim baru menyepakati kepindahan pemain keturunan Argentina ini ke La Beneamata jelang penutupan jendela transfer Januari dengan transfer senilai 3,5 juta Euro plus setengah kepemilikan Marko Livaja.

Ezezuiel Schelotto pun mengakui sesungguhnya ia telah menanti kepastian hijrah ke Inter sejak waktu yang lama.

"Saya selalu ingin bergabung dengan Inter, walaupun negosiasi sempat berjalan sangat sulit. Saya akhirnya berada di sini dan merasa telah berada di tim sejak lama karena rekan setim, klub, dan pelatih telah dekat dengan saya sejak hari pertama," kata Schelotto seperti dilansir Football Italia.

"Saya sangat bahagia dengan keputusan sendiri. Saya telah berbicara dengan Andrea Stramaccioni dan dia menjelaskan apa yang dia inginkan. Saya akan membayar kepercayaan yang dia berikan."

"Saya tidak pernah takut dengan kemungkinan kegagalan negosiasi. Agen saya dan keluarga berkata bahwa saya harus sabar dan sekarang saya hanya fokus pada masa kini."

"Saya merasa bahagia di Atalanta dan mereka ingin menahan saya hingga akhir musim, tetapi saya harus membuat keputusan hidup. Inter memberikan saya kesempatan baru. Saya menyampaikan terima kasih kepada Kota Bergamo atas semua yang telah mereka lakukan untuk saya."

"Saya telah berjuang bersama Atalanta dan Inter adalah kereta yang tidak datang setiap hari. Saya selalu mengidolai Javier Zanetti. Saya tidak perlu menambahkan alasan mengapa dia menjadi idola, karena anda tahu bagaimana baiknya Zanetti di dalam dan luar lapangan."