Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pernyataan mengejutkan dikeluarkan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Roy Suryo. Selepas bertemu dengan PSSI di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (4/2), suksesor Andi Mallarangeng di kursi Menpora itu mengatakan siap untuk membubarkan kompetisi ISL.
"Saya minta Indonesia Primer League (IPL) segera dipastikan dahulu dan mereka mengatakan akan kick-off 10 Februari 2013. Kalau itu berjalan, saya bisa membubarkan liga yang tidak prosedural," kata Roy Suryo, Senin (4/2).
Pernyataan yang dikeluarkan Roy Suryo ini sedikit mengambang. Di sisi lain, ia juga mengingatkan PSSI untuk menjalankan isi MoU.
Dalam MoU yang ditandatangani PSSI dan KPSI di Kuala Lumpur, 7 Juni 2012, disebut bahwa penyatuan liga sudah disepakati akan dilakukan pada 2014. Artinya, baik ISL dan IPL masih diperbolehkan bergulir di tahun 2013 sebelum liga di sepak bola Indonesia menjadi satu pada 2014.
Roy menambahkan pembubaran bukan semata-mata dilakukan bila ada liga dari PSSI. Pembubaran itu akan dilakukan juga dengan syarat apabila klub-klub dan pihak berkepentingan di ISL tak melunasi hak pemain hingga batas waktu yang telah disepakati dengan tokoh di balik KPSI dan ISL, Nirwan Bakrie.
"Tapi, untuk saat ini memang saya belum bisa menghentikan ISL. Karena masyarakat masih menonton pertandingan. Tapi kalau sudah ada liga berjalan, saya tidak akan takut."
"Itu juga kalau janji ke pemain tidak dibayarkan. Sebelumnya, kami memberi rekomendasi ke penyelenggara liga dengan catatan gaji kepada pemain diselesaikan. Kalau tidak menjalankannya, rekomendasi akan kita tarik. Namun, kami tidak bisa melakukan itu bila IPL belum berjalan karena masyarakat butuh hiburan dengan menonton bola," sambungnya.
Lantas bagaimana bila pihak di ISL bisa melunasi hak kepada pemain sebelum batas waktu yang ditetapkan? Roy tak bisa bicara. Ia hanya meminta untuk menunggu.
"Kebetulan saya sudah bertemu dengan Nirwan Bakrie. Tanpa mengangkangi kemampuan mereka, kita tunggu saja," jelasnya.