Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
alias Sun Kie. Posisinya sama. Seperti Bie Tek, ia juga dituduh jadi bandar judi sekaligus pengatur skor pertandingan, terutama Galatama, dengan menyuap pemain.
Tuduhan terakhir dilancarkan oleh Andi Darussalam Tabussala. manajer Makassar Utama. Sun Kie dituduh telah menyuap dua pemain klub Ujungpandang itu. Hafid Alie dan ' Syamsuddin Umar, masing-masing dengan Rp 1 Juta. Imbalannya, dalam pertandingan melawan Caprina di Denpasar 14 Maret, Makassar harus kalah 1-0. Skor pertandingan yang menentukan posisi Caprina untuk maju ke babak perempat final itu, memang demikian.
Sun Kie marah. Tapi kemarahan dan bantahannya disalurkan lewat Nyonya Herlina Kassim yang jauh lebih berang karena persoalan itu diungkap Darussalam kepada pers dan diberitakan koran. Sun Kie memang orang di belakang Herlina. Ia bendahara Caprina, klub yang dipimpin Si Pending Emas itu.
Kemarahan Sun Kie yang lebih besar malah ditujukan kepada Kaslan Rosidi, bos Cahaya Kita yang paling awal membuka masalah suap menyuap di kalangan sepakbola ini. "Dia sering menuduh saya yang bukan-bukan. Kaslan menuduh saya juga menyuap Niac Mitra hingga Caprina bisa menang 3-0. "Orang kan tabu siapa Pak Wenas pemilik Niac Micra itu. Apa sudah sehebat itu yang namanya Sun Kie?" teriak pedagang babi ini.
Menurut Sun Kie, ini ibarat maling teriak maling. "Justru Kaslan yang sering menghubungi saya untuk mengatur pertandingan. Ia pernah minta Rp 3 juta, dan Caprina bisa menang berapa saja atas Cahaya Kita. Saya juga tahu cukong-cukong yang sering dihubungi Kaslan. Sekarang, saya tantang Kaslan untuk membuktikan bahwa saya mendalangi Caprina untuk suap menyuap," ujar Sun Kie lagi.
Bukan hanya itu, Sun Kie yang katanya pada masa 1973-76 aktif membina klub Fatahillah di Persija Timur, juga punya bukti-bukti otentik mengenai suap menyuap dan perjudian sepakbola. "Saya akan serahkan kepada PSSI, kalau dibutuhkan," katanya kepada wartawan BOLA, Mahfudin Nigara.
Kaslan, tentu saja, membantah dan ganti marah. Berjumpa dengan Sun Kie pun katanya ia tak pernah. "Bagaimana saya pernah minta uang dari dia? Itu hanya ilusi Sun Kie sendiri. Akan saya tuntut dia untuk membuktikan ucapannya," kata Kaslan lewat telepon Rabu malam.
Tapi ia tahu Sun Kie memang bandar judi. "Banyak saksinya. Saya malah punya bukti otentik Sun Kie memberi uang Rp 500.000 kepada salah seorang pemain saya. Karena itu saya senang ia bersedia membantu PSSI. Biar lebih mudah mengusut dia sendiri," ujar Kaslan.
Mengenai Bie Tek ia akui sebagai sponsor Cahaya Kita. "Tapi uang Rp 5 dan Rp 3 juta yang diberikan kepada saya itu sebagai imbalan memakai kostum Honda. Tak lebih dari itu," tukasnya.
(Penulis: Mahfudin Nigara, Tabloid BOLA edisi no. 4, Jumat 23 Maret 1984)