Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
RI menyatakan bahwa sikap yang ditunjukkan Persema Malang, dengan menahan diri untuk menerbitkan International Transfer Certificate (ITC) Irfan Bachdim, sangat mengecewakan.
"Irfan Bachdim. Ia bersedia membela timnas, namun di sisi lain Persema belum membayar gajinya selama enam bulan. Lalu, ketika Irfan mau direkrut klub Thailand (Chonburi FC), tidak diberikan lisensi izin. Bagaimana mereka? Hak tidak diberikan, tapi ketika pemain mau mencari kebutuhan di tempat lain, tidak bisa," kata Dedi Gumelar di Nusantara 3 Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/2).
Dedi sendiri menyatakan bahwa pihaknya tak akan tinggal diam menanggapi permasalahan yang dihadapi Irfan Bachdim dan sejumlah pemain lain, yang juga belum mendapatkan gajinya. Sebagai langkah tindak lanjut, ia akan memanggil seluruh klub. Pemanggilan klub itu sendiri akan dilakukan setelah Komisi X DPR-RI mengundang Menpora, Roy Suryo, Selasa (12/2).
"Kami akan mengundang mereka semua. Jadi, pada 12 Februari 2013, kami akan bertemu dengan Menpora. Kami juga akan mengundang klub untuk meminta penjelasan pertanggungjawaban. Karena bagaimana pun hal ini merusak nama Indonesia. Pasalnya, ada beberapa pemain asing. Ketika pemain asing itu tidak dibayar tentu akan didengar di dunia internasional," terangnya.