Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
bintang tenis India adalah sinyal bahaya buat tim Piala Davis Indonesia. Kedua tim ini akan bertemu di India, 5-7 April.
Ketika menghadapi Korsel di babak I Grup I Asia/Oseania, 1-3 Februari, India hanya menurunkan pemain yang berperingkat di luar 500 besar. Kehadiran pemain ganda kawakan Leander Paes tak mampu menolong tim Asia Selatan itu. India kalah 1-4.
Padahal awalnya India-lah yang diunggulkan. Tapi Somdev Devvarman, Rohan Boppana, dan Mahesh Bhupathi masih memboikot federasi tenis setempat (AITA) karena urusan pembagian hadiah uang yang tidak berkenan buat mereka.
Kini aksi boikot itu sudah berakhir. Ketiga pemain pilar itu bersedia tampil pada play off I. Kehadiran ketiga pemain yang sudah biasa tampil di arena grand slam tersebut tentu saja bukan pertanda baik buat Indonesia, yang pada babak I menyerah 0-5 pada Jepang.
Peluang menang Christopher Rungkat dkk. menjadi menipis. Dari rekor pertemuan yang sudah lima kali, Indonesia pun tak pernah menang dari India. Andai Tim Merah-Putih kalah di play off itu, mereka harus tampil lagi di play off II melawan yang kalah antara Cina dan Taiwan. Yang menang tetap bertahan di Grup I, sedangkan yang kalah terdepak ke Grup II.
Siap Lawan Indonesia
Boikot berakhir setelah AITA setuju memenuhi tuntutan para pemain untuk menaikkan pembagian hadiah uang, mengganti pelatih, melibatkan pemain dalam hal pemilihan arena, dan memberi tiket pesawat kelas bisnis untuk seluruh anggota tim.
"Kami sudah mengonfirmasi ke AITA kami bersedia melawan Indonesia. Dengan berbagai pertimbangan lain, kesediaan kami hanya terbatas melawan Indonesia. Selanjutnya, kami berharap ada persetujuan jangka panjang yang masuk akal dan komprehensif atas segala proses yang melibatkan pemain," begitu pernyataan para pemain tersebut, seperti dirilis Reuters.