Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
9 Februari.
Bukan hanya itu, kegembiraan itu semakin terasa lengkap dengan hasil sempurna yang didapat Tim Merah-Putih selama berjuang di Astana. Setelah selalu menang 3-0 di lima pertandingan Pul B, tim yang dikapteni Suharyadi itu juga tak kehilangan angka ketika bertemu juara Pul A, Hong Kong, di final.
Lavinia Tananta membuka kemenangan atas Hong Kong dengan menundukkan Katherine Ip 6-1, 4-6, 7-6 (4). Ayu membuat skor 2-0 setelah menaklukkan Venise Chan 6-2, 6-3. Skor 2-0 untuk Indonesia dan partai ganda tak dimainkan. Dengan demikian, Ayu dkk. akan bertarung di Grup I 2014 setelah tahun lalu terdegradasi.
"Secara keseluruhan, tim kita memang masih di atas yang lain. Lawan Hong Kong sebenarnya tak gampang, meski ada kans. Lavinia harus bekerja keras tiga set. Ayu juga menangnya alot meski dari skor kelihatan telak," kata Suharyadi.
"Kemenangan ini dan bisa masuk Grup I harus disyukuri karena ini tanggung jawab saya sebagai pelatih, pemain, dan selalu ada tekanan untuk mencapainya," ujar Suharyadi.
Tambah Jam Terbang
Untuk tahun depan, tim Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan tim-tim kuat macam Cina, Taiwan, Kazakstan, dan Uzbekistan di Grup I. Cukup sekali saja degradasi ke Grup II.
"Persaingan di Grup I memang berat karena banyak pemain yang berperingkat 100 besar. Kami kembali harus mempersiapkan para pemain, terutama menambah jam terbang," kata Suharyadi.
Ia berharap setahun ini para pemain bisa mengikuti setidaknya 15 turnamen untuk meningkatkan pengalaman, mental, teknik bermain, dan juga peringkat.