Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Striker M’Baye Niang mengaku ingin bertobat demi mengamankan posisinya di skuad utama AC Milan.
Kalau urusan kebengalan, M’Baye Niang tidak kalah dengan Mario Balotelli. Niang pernah didepak dari tim nasional U-21 Prancis lantaran kabur dari kamp pelatihan dan berpesta di Paris. Pemuda 18 tahun itu juga pernah kedapatan mengemudi tanpa surat ijin pada awal musim ini. Rumor yang kemudian berkembang, AC Milan mulai mempertimbangkan masa depannya.
Di skuad AC Milan, Niang pun kesulitan mendapatkan kesempatan bermain. Dari delapan pertandingan, Niang baru lima kali menjadi starter. Sedangkan, jumlah penampilan pemain-pemain seperti Stephan El Shaarawy, Bojan Krkic, Giampaolo Pazzini, dan Robinho mencapai dua digit.
Sadar masa depannya mulai dipetaruhkan, Niang pun mengusung ambisi perubahan. Hal tersebut diusung demi menjamin masa depannya di AC Milan dan kesempatan bermain yang lebih besar.
“Saya mulai sering menjadi starter, namun saya tidak otomatis menjadi pilihan pertama. Saya harus bekerja keras setiap hari karena Robinho lebih baik daripada saya dan saya harus selalu berjuang mendapatkan tempat saya,” tutur Niang.
“Di Prancis mentalitasnya berbeda dengan di Italia. Di sini anda harus bersikap lebih profesional. Saya dituntut untuk hanya fokus kepada sepak bola dan lebih berhati-hati dalam segala aspek kehidupan saya. Contohnya, di Italia mereka sangat ketat terhadap diet karena menjadi faktor penting dalam menghindari cedera. (Adriano) Galliani pernah marah kepada saya terhadap beberapa insiden tersebut dan dia telah membuat saya paham mengapa saya harus berubah,” papar pemuda berdarah Senegal tersebut kepada Corriere della Sera.
Laporan Tribunnews: Deodatus Pradipto