Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perubahan sistem kontrak atlet dari sistem kolektif ke individu diyakini akan memacu atlet untuk lebih berprestasi. Semakin berprestasi, maka semakin tinggi pula nilai jual atlet di mata sponsor. Sebaliknya, mereka yang kurang berprestasi akan sulit untuk mendapatkan dukungan dari sponsor.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada sponsor yang selama ini begitu supportif dan kooperatif. Semoga dengan sistem ini atlet jadi makin termotivasi. Ini pun menunjukkan bahwa jadi atlet bulu tangkis juga memiliki penghasilan yang menjanjikan dan bisa memancing bibit-bibit baru” kata Anton Subowo, Kabid Dana dan Usaha PBSI pada acara jumpa pers di Pelatnas Cipayung.
Sistem sponsor individu ini merupakan salah satu program yang diterapkan kepengurusan baru dibawah pimpinan Gita Wirjawan. Sebelumnya, sistem kontrak yang diberlakukan adalah sistem kolektif. Selain sistem kontrak baru dengan nilai yang lebih tinggi, atlet juga akan mendapatkan bonus dari sponsor jika berhasil menjuarai turnamen bergengsi. Jumlah bonus ini bahkan mungkin saja melebihi prize money yang ditawarkan penyelenggara turnamen.
“Khusus pelatih dan asisten, PBSI akan memberikan bonus 3 kali lipat dari gaji terkini jika atlet didikannya berhasil menjuarai All England dan World Champion tahun ini. Sementara atletnya sendiri pasti akan mendapat bonus juga dari sponsor, jumlahnya bisa lebih besar dari prize money yang mereka dapat” tambah Anton.
Dalam kesempatan ini, Anton juga menyebutkan bahwa sebanyak 80 atlet telah menyelesaikan proses pelelangan sponsor untuk durasi mayoritas dua tahun. Satu atlet lainnya, Tommy Sugiarto yang baru-baru ini masuk pelatnas telah menyelesaikan sendiri kontraknya dengan Yonex.