Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
14. Namun, hal ini terkadang dilupakan oleh elemen tim yang kadung tersulut emosinya.
Fenomena ini terjadi pada pekan keenam di pertandingan derbi Bogor antara Mandiri Jaya kontra juara bertahan Kabomania di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (17/2). Di dalam lapangan, persaingan pemain kedua tim memang panas. Namun, hingga tanda akhir laga dibunyikan, sebetulnya tak ada insiden serius dalam derbi yang dimenangi Mandiri Jaya 1-0 itu.
Sayang, kericuhan terjadi usai pertandingan. Bukan dipicu oleh pemain, melainkan penonton yang merupakan orang tua pemain dan pelatih kedua tim, Hariana Kurniawan (Mandiri Jaya) dan Cecep Djumhana (Kabomania).
"Kejadian itu patut disayangkan. Seharusnya pelatih dan orang tua menjadi pihak yang mendinginkan suasana ketika pertandingan berjalan panas, bukannya malah menjadi pihak yang memicu kericuhan," kata Dede Supriadi, Wakil Ketua Direktur Kompetisi LKG.
Atas kejadian itu, pelatih kedua tim akan dipanggil untuk dimintai keterangan, Selasa (19/2). Kalau terbukti bersalah, mereka bisa terkena hukuman dilarang mendampingi timnya bertanding.
"Tergantung apa kesalahannya. Kalau terbukti bersalah, maka hukuman akan dijatuhkan oleh Komite LKG," ucap Dede.
"Kami sudah pernah memberi pembekalan ke pelatih dan orang tua agar menghindari hal ini. Seharusnya pihak SSB juga berperan aktif untuk memperingatkan orang tua pemain," lanjut Dede.
Sementara itu, perubahan terjadi di klasemen sementara. AS-IOP, yang ditahan Bina Taruna 0-0, harus merelakan posisi puncak klasemen ke Oneway Semplak Barat yang unggul 2-0 dari Tunas Patriot. Posisi AS-IOP bahkan tergeser ke posisi tiga karena kemenangan Mandiri Jaya atas Kabomania.