Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

La Nyalla Akan Berkantor di PSSI, 22 Februari

By Frengky Aruan - Kamis, 21 Februari 2013 | 15:11 WIB
La Nyalla M. Mattalitti (Bolanews)

Kesepakatan di Gedung Kemenpora, Senin (18/2), yang melibatkan pemerintah, PSSI, dan KPSI, membuka jalan bagi empat empat anggota Komite Eksekutif (Komek), yang sebelumnya berstatus terhukum: La Nyalla M. Mattalitti, Tony Aprilani, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, untuk kembali ke PSSI. Menurut rencana, empat Komek itu akan berkantor di PSSI, Jumat (22/2) besok.

Hal ini juga dibenarkan oleh La Nyalla. Ia menjelaskan bahwa dirinya dan tiga Komek lainnya yang selama ini bersandar di KPSI akan bergabung pada Jumat siang.
"Setelah shalat Jumat, saya ke PSSI. Harusnya saya kembali sejak tanggal 7 Juni kemarin, tapi mulai besok baru aktif kembali," kata La Nyalla, Kamis (21/2).
La Nyalla dan tiga Komek sebelumnya dipecat oleh PSSI lewat Komite Etika lantaran dianggap bertindak tidak sejalan dengan organisasi. 
Akan tetapi, berdasarkan MoU yang ditandatangani di Kuala Lumpur 7 Juni 2012, ia bersama tiga Komek lainnya dinyatakan harus kembali. Hal ini juga dipertegas FIFA dalam surat tertanggal 18 Desember 2012 dan 13 Februari 2013. 
Dalam suratnya, FIFA sendiri menyatakan bahwa poin pengembalian empat Komek akan menjadi salah satu tolak ukur dalam menentukan nasib Indonesia. Selain itu ada tiga poin lain, yaitu unifikasi liga, revisi Statuta, dan Kongres.

Hal ini juga dibenarkan oleh La Nyalla. Ia menjelaskan bahwa dirinya dan tiga Komek lainnya yang selama ini bersandar di KPSI akan bergabung pada Jumat siang.

"Setelah shalat Jumat, saya ke PSSI. Harusnya saya kembali sejak tanggal 7 Juni kemarin, tapi mulai besok baru aktif kembali," kata La Nyalla, Kamis (21/2).

La Nyalla dan tiga Komek sebelumnya dipecat oleh PSSI lewat Komite Etika lantaran dianggap bertindak tidak sejalan dengan organisasi.

Akan tetapi, berdasarkan MoU yang ditandatangani di Kuala Lumpur 7 Juni 2012, ia bersama tiga Komek lainnya dinyatakan harus kembali. Hal ini juga dipertegas FIFA dalam surat tertanggal 18 Desember 2012 dan 13 Februari 2013.

Dalam suratnya, FIFA sendiri menyatakan bahwa poin pengembalian empat Komek akan menjadi salah satu tolak ukur dalam menentukan nasib Indonesia. Selain itu ada tiga poin lain, yaitu unifikasi liga, revisi Statuta, dan Kongres.