Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Polemik dualisme PSSI memasuki babak baru. Senin (18/2), Menpora Roy Suryo, yang didampingi Ketua KOI, Rita Subowo, mempertemukan PSSI dan KPSI. Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam di Kantor Kemenpora, Senayan, dicapai kesepakatan menggelar Kongres PSSI pada 17 Maret.
Agenda utama kongres ini adalah menuntaskan empat permasalahan utama konflik di PSSI yang mendapat perhatian utama FIFA dalam surat terakhirnya kepada Menpora.
Untuk mengikat PSSI dan KPSI agar tidak mengingkari kesepakatan, Menpora membuat surat perjanjian di atas segel yang ditandatangani Djohar Arifin (Ketua Umum PSSI), La Nyalla Mattalitti, Rita Subowo (Ketua KOI), dan Menpora.
"Saya merasa lega karena masing-masing pihak mau duduk satu meja dengan semangat rekonsiliasi. Semoga penyelenggaraan kongres bisa mulus sehingga PSSI terbebas dari ancaman sanksi FIFA," kata Roy. Kedua kubu mengamini apa yang diungkapkan Menpora. "Inilah yang terbaik buat sepak bola Indonesia," ujar Djohar.
"Jika kongres terlaksana dengan semestinya, kami tanpa ragu-ragu akan membubarkan KPSI seperti yang diinginkan Menpora. Semoga semua pihak menaati kesepakatan," kata Nyalla.
Hanya, langkah Menpora memaksa pelaksanaan Kongres PSSI sebelum pertemuan Komite Eksekutif FIFA pada 22 Maret untuk menghindari jatuhnya sanksi tak semulus yang dibayangkan.
Resistensi mencuat dari sejumlah pengurus PSSI yang tidak hadir dalam pertemuan. Perpecahan di federasi tengah menghangat usai Djohar membentuk Badan Tim Nasional (BTN) serta menunjuk Luis Blanco sebagai pelatih Tim Merah-Putih. Keputusan ini memicu polemik.
"Kami sudah melakukan empat poin itu dan telah berdiskusi dengan AFC. Mereka sudah memberikan arahan. Namun, arahan ini menjadi mentah sebab ada lagi surat dari FIFA yang menunjuk pada empat poin yang sudah diselesaikan, semuanya sudah dilakukan. Kami akan meminta penjelasan secepatnya," kata Sekjen PSSI, Halim Mahfudz.
Halim mengklaim berencana menemui AFC. "Intinya kami tidak ingin ada pelanggaran statuta. Pemerintah tidak boleh ikut campur terlalu dalam karena PSSI yang mendapat kewenangan menyelesaikan konflik," kata Halim.
Pernyataan Halim ini memicu amarah pengurus PSSI lain. "Ngapain lagi dia ke AFC? Kan semua sudah diputuskan dalam pertemuan dengan Menpora," ujar Direktur Media PSSI, Tommy Arif.
Menpora memperingatkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam konflik PSSI menahan diri. "Jangan lagi ada pernyataan yang memperkeruh suasana. Mari bersama kita sukseskan Kongres PSSI," kata Roy.