Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persija Terpendam, Bepe Nilai Bukan Karena Pemain

By Frengky Aruan - Kamis, 21 Februari 2013 | 21:18 WIB
Persija Jakarta (Peksi Cahyo/Bolanews)

Pencapaian buruk yang ditorehkan Persija Jakarta di tujuh pertandingan awal Indonesia Super League (ISL) musim 2012/13, bukan disebabkan jeleknya materi pemain saat ini. Hal itu dinilai oleh mantan striker Persija, Bambang Pamungkas.

Dalam situs pribadinya bambangpamungkas20.com, Bepe sapaan akrab striker kelahiran Semarang 10 Juni 1980 itu menilai bahwa komposisi tim Persija tak berbeda dengan musim lalu, di mana ia masih memperkuat Persija bersama pemain seperti Leo Saputra, Andritany, dan Ramdani Lestaluhu.

"Di sana masih ada Galih Sudaryono, Ismed Sofyan, Fabiano Beltrame, Ngurah Nanak, Amarzukih, Robertino, Johan Juansyah, Pedro Javier dan Rahmad Afandi yang notabene adalah kekuatan utama musim sebelumnya. Di samping itu masih ada darah-darah muda seperti Lenxivio Adixi, Rudi Setiawan, Delton Stevano dan juga Fahreza Agamal," kata Bepe.

"Musim lalu pemain-pemain diatas tampil bagus dalam mengibarkan panji Macan Kemayoran. Artinya mereka bisa dan pernah tampil bagus, sehingga juga berpotensi untuk kembali tampil bagus," sambungnya.

Bepe melihat bahwa hasil buruk yang diperoleh Persija lebih disebabkan karena ketidakadaan rasa nyaman para pemain. Hal itu, menurut Bepe, menjadi penyebab Persija hanya mengantungi satu kemenangan, dua hasil seri, dan empat kekalahan dan harus puas menempati posisi juru kunci.

"Jika sekarang penampilan mereka cenderung tidak maksimal, maka pasti ada sesuatu yang telah terjadi. Hal tersebut yang harus kita pecahkan dan cari solusinya bersama-sama."

"Kebutuhan mendesak Persija Jakarta bukanlah penambahan personil baru, baik pemain, pelatih, atau menajemen. Akan tetapi lebih kepada, bagaimana cara mengembalikan kenyamanan setiap individu di dalam tim dalam bermain. Hal tersebut yang tidak terlihat pada tujuh pertandingan awal ini musim ini."

"Menegakkan disiplin itu wajib, memberi para pemain kerangka bermain dengan rambu-rambu yang tegas juga perlu. Namun, memberikan suasana nyaman baik di dalam tempat latihan, ruang ganti maupun lapangan pertandingan menjadi hal yang jauh lebih penting dari sekedar tak-tik diatas papan strategi."

"Hal tersebut akan membuat mereka merasa bahwa klub ini adalah rumah mereka. Dan ketika setiap pemain merasa bahwa Persija Jakarta adalah rumah mereka, maka pemain-pemain tersebut akan melakukan apa saja untuk mempertahankan rumah mereka," tambah Bepe.