Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1.
Kemenangan besar Arema ini sendiri diperoleh bukan tanpa sebab. Bermain di hadapan suporternya yang memenuhi stadion, Arema memang bermain sangat baik.
Singo Edan bahkan sudah mampu unggul ketika laga berjalan satu menit. Gol pertama Arema yang dicetak oleh El Loco terjadi berawal dari umpan terobosan Keith Kayamba Gumbs. Gonzales berhasil meloloskan diri sebelum menandukkan kiper Sriwijaya FC, Rivky Mokodompit.
Selepas gol itu, Arema tak berhenti. Singo Edan terus menunjukkan permainan penuh semangat dengan menekan sang tamu. Pada menit ke-12, Arema unggul 2-0 lewat sebuah umpan manis Gumbs yang sukses dimanfaatkan Alberto Goncalves dengan tandukkan yang mengarahkan bola ke pojok gawang.
Kesukacitaan Aremania pada laga kesembilan Arema sempat terhenti. Hal ini setelah Hilton Moreira membobol gawang Arema sekaligus memperkecil ketertinggalan Laskar Wong Kito pada menit ke-24 dengan memanfaatkan bola rebound hasil sepakan Tantan.
Akan tetapi, kesukacitaan yang ditunjukkan lewat sorak-sorai itu kembali menggema menyusul gol kedua Beto pada menit ke-36. Gol kedua Beto dicetak dengan memanfaatkan umpan jauh Thierry Gathusi.
Dan, kesukacitaan Aremania kembali menguat setelah Gonzales mengikuti jejak Beto dengan mencetak gol kedua pada menit ke-69. Gol El Loco ini menjadi yang terakhir dan memastikan Arema menang 4-1.
Atas hasil ini, Arema memperpanjang rekor kemenangan di partai kandang. Sebelumnya, anak asuh dari Rahmad Darmawan itu sukses meraih kemenangan di empat partai kandang, masing-masing saat menghadapi Persidafon Dafonsoro (5-2), Persiram Raja Ampat (3-0), Mitra Kukar (3-1), Persisam (3-1).
Hasil ini juga membuat Arema naik satu tingkat ke posisi kedua dengan poin 18 dari sembilan laga. Skuad asuhan Rahmad Darmawan itu unggul tiga poin dari Persipura Jayapura, yang baru bermain sebanyak tujuh kali. Sementara itu, kemenangan ini membuat Arema memepet Mitra Kukar yang berada di puncak dengan poin 19 dari delapan laga.