Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
21, 23-21, 21-10.
"Berhasil lolos dari saat-saat kritis di gim kedua membuat kami percaya diri. Pada awal permainan kami sempat kewalahan dengan permainan lawan yang keras dan cepat" ungkap Bona dalam situs PBSI.
Pada gim pertama, permainan berlangsung sengit, kedua pasangan saling berkejaran angka hingga 19-19. Sayangnya setelah kehilangan gim pertama, Bona/Afiat tampak kehilangan kepercayaan diri dalam menghadapi lawannya. Bahkan Bona sempat tiga kali salah mengantisipasi bola yang dikiranya keluar, tiga angka pun diraih Chan/Lee tanpa susah payah.
Pasangan Indonesia yang ketinggalan 11-14 sempat bangkit dan balik memimpin jadi 17-15, namun Chan/Lee yang sore ini tampil begitu percaya diri, mampu mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 18-18.
Pertandingan makin menegangkan saat Chan/Lee menyamakan kedudukan 20-20. Satu pengembalian Lee yang menyangkut di net membuat Bona/Afiat mendapat kesempatan untuk 'memperpanjang nafas' dengan merebut gim kedua, 23-21.Chan/Lee ternyata tampil antiklimaks di gim penentuan. Bona/Afiat menang mudah dengan skor 21-10 dan memastikan tiket di babak utama.
"Kami sudah menemukan pola permainan yang tepat di gim ketiga. Kuncinya pengembalian bola setelah serve harus betul-betul dijaga, tidak seperti gim sebelumnya yang banyak lepas" ujar Bona.
Bona/Afiat merupakan satu-satunya wakil Indonesia yang harus merangkak dari kualifikasi.