Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Garuda Tetap Batal Ke Brasil

By Caesar Sardi - Senin, 4 Maret 2013 | 09:00 WIB
Eddy Sofyan dan PSSI Garuda di Stadion Menteng. (Dok. Tabloid BOLA)

Wakil Pimpinan proyek PSSI Garuda, Ismet Tahir, menyesalkan pernyataan pers Sekretaris Umum PSSI Nugraha Besoes, mengenai rencana kunjungan PSSI Garuda ke Brasil.

Dalam BOLA minggu lalu, Ismet memberikan keterangan tentang pembatalan kunjungan PSSI Garuda ke Brasil. Tetapi siang harinya Nugraha membantah pernyataan tersebut dengan mengatakan PSSI Garuda tetap akan ke Brasil meski waktunya diundur hingga setelah 5 Juli.

Akibatnya, menurut Ismet para pemain menjadi bimbang. Padahal pada malam setelah BOLA terbit, dalam acara buka puasa di kediaman pimpinan proyek PSSI Garuda, Sigit Harjojudanto, pembatalan tersebut juga sudah diumumkan.

"Seharusnya untuk memberikan pernyataan pers tentang PSSI Garuda, Nugraha bertanya lebih dahulu kepada Mas Sigit sebagai ketua proyek. Sehingga tidak timbul kesan simpang-siur dalam tubuh PSSI," kata Ismet Selasa malam.

Ismet menegaskan, PSSI Garuda sudah pasti batal ke Brasil untuk bulan Juni dan Juli ini. Sebagai gantinya PSSI Garuda akan melakukan kunjungan ke Australia tanggal 24 Juni hingga 6 Juli. "Kalau pun kami berangkat ke Brasil, itu akan kami lakukan setelah bulan Agustus. Jadi kami tidak akan berangkat sebelum bulan September, apalagi tanggal 5 Juli seperti yang diberitakan media massa belakangan ini," lanjut
Ismet.

Terlambat

Tentang pembatalan ke Brasil, Ismet menjelaskan ada dua faktor. Pertama kontrak yang dikirimkan oleh Cruzeiro Sport Center terlambat datang. Seharusnya tiba di Jakarta paling lambat 25 Mei lalu, tetapi baru tiba 9 Juni. Padahal jadwal PSSI Garuda di Brasil adalah 19 Juni-18 Juli.

"Jadi semua akan serba terburu-buru. Lagi pula tidak akan klop satu bulan seperti rencana semula," tukas Ismet. Selain itu juga belum ada kepastian tentang calon lawan bertanding selama di Brasil. "Soalnya kan kita di sana harus bertanding. Bukan sekedar berlatih," sambung Ismet.

Menurut asisten pelatih Eddy Sofyan, PSSI Garuda juga tidak mungkin mengulur waktu perlawatan lebih dari tanggal 18 Juli. "Soalnya, menurut Barbatana lewat telepon dari Brasil, tanggal 20 Juli bekas pelatih nasional Brasil Tele Santana akan membawa masuk salah satu kesebelasan Arab selama dua bulan. Jadi jelas tidak mungkin," katanya.

Eddy juga menyayangkan adanya kesimpang siuran pemberitaan tentang kunjungan tersebut. Apalagi ada salah satu media yang memberitakan PSSI Garuda menunggu kepastian ke Brasil. "Berita ini sangat mengganggu kami," begitu diucapkannya.

Bekas pemain Pardedetex dan IM itu menegaskan, pihaknya tidak mungkin meminta kepastian tentang kunjungan ke Brasil. "Persoalannya sudah jelas. Setelah BOLA menuliskan Garuda gagal ke Brasil, malamnya dalam acara buka puasa, Mas Sigit juga menegaskan hal itu. Tetapi paginya kok ada berita jadi ke Brasil".

Lima Kali

Tentang kunjungan ke Australia, Ismet menerangkan Garuda akan bertanding lima kali. Dua kali di Sydney melawan Croatia dan tim nasional Australia, 27-29 Juni. Kemudian satu kali di Canberra dan terakhir dua kali di Melbourne. "Tetapi siapa lawan yang akan kami hadapi di Canberra dan Melbourne, belum tahu persis. Wasit FIFA, Tonny Boskovic yang kami minta pertolongannya, belum memberitahukan," tutur Ismet.

Selain ke Australia, PSSI Garuda kemungkinan besar juga akan melawat ke Selandia Baru. Tetapi hingga saat ini balasan dari pihak Selandia Baru belum tiba.

Para pengurus PSSI Garuda setelah membatalkan niat kunjungannya ke Brasil, membuat dua alternatif pengganti. "Pertama kami mengontak Australia dan Selandia Baru. Kemudian Jepang, Hongkong, dan Korea Selatan. Tanggapan pertama masuk dari Australia, jadi kami putuskan ke Australia."

Kunjungan ke Australia ini diharapkan bisa mematangkan para pemain sebelum terjun ke kejuaraan Piala Asia di Jakarta, Agustus mendatang. Pemilihan Australia juga disebabkan negeri Kangguru ini dianggap bisa membantu meningkatkan mutu. Saat ini Australia termasuk negeri sepakbola yang baik untuk kawasan Asia dan sekitamya.

"Lagipula postur tubuh pemain Australia besar-besar, ini akan sama dengan beberapa pemain yang kita hadapi dalam Piala Asia itu. Jadi kunjungan ini benar-benar saya harapkan membawa manfaat besar bagi anak-anak Garuda itu," ucap Ismet dengan penuh harap.

(Penulis: Mahfudin Nigara, Tabloid BOLA edisi no. 16, Jumat 15 Juni 1984)