Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rudi Voller, Bintang Baru Jerbar

By Caesar Sardi - Selasa, 5 Maret 2013 | 21:00 WIB
Rudi Voller. (Dok. Tabloid BOLA)

Siapa tak kenal Uwe Seeler, Gerd Mueller, Klaus Fischer, Pierre Littbarski, Horst Hrubesch, apalagi Harl Heinz Rummenigge? Bukan hanya untuk kawasan Eropa, para penyerang dalam tim nasional Jerman Barat itu juga cukup dikenal oleh para pecandu sepakbola di baglan dunia lain.

Uwe Seeler misalnya, dikenal dengan sundulan kepalanya yang "maut". Gerd Mueller dijuluki "Bomber" karena kehebatannya di kotak penalti dan Si Kalle Rummenigge dianggap paling hebat untuk urusan mencetak gol dengan tendangan voli.

Kini dalam tim Jerbar pada kejuaraan Piala Eropa di Prancis, muncul sebuah nama lagi yang seperti tiba-tiba melejit: Rudi Voller, 24 tahun, dari klub Werder Bremen.

Bagaimana tak melejit namanya, sebab dialah pemborong dua gol Jerbar ketika mengalahkan Rumania 2-1. Suatu hasil perjuangan yang amat menggembirakan bagi kubu Jerbar setelah dalam pertandingan sebelumnya ditahan Portugal dengan seri tanpa gol.

Kemampuannya memang cukup istimewa. Seeler dan Mueller sendiri memujinya. Bahkan ia dinilai lebih berbahaya dari Si Bomber jika beraksi di kotak penalti lawan, dan juga lebih berguna karena pandai pula ikut menyusun serangan.

Tapi Voller sama sekali bukan nama baru, setidaknya untuk publik Jerbar. Dalam kompetisi Liga tahun ini ia mencetak 18 gol untuk Bremen - 9 dengan tembakan kaki kanan, 3 kiri, dan 6 dengan sundulan kepala. Debut internasionalnya pun sudah dimulai hampir dua tahun lalu, tepatnya November 1982.

Ia langsung ikut kena getahnya. Sebab pada pertandingan itu Jerbar menderita kekalahan tragis 1-0 dari Irlandia Utara dalam babak penyisihan kejuaraan Eropa ini. Enam bulan kemudian ia tampil lagi, kali ini melawan Portugal, dan juga kalah 1-0.

Tapi manajer-pelatih Jupp Derwall tetap mempercayai Voller. Dan kepercayaan itu kemudian memang dibayarnya: Voller membuka skor untuk kemenangan 2-1 atas tim lemah Albania. Gol yang membuatnya terus menerus jadi pilihan pertama bagi Derwall.

Dilahirkan 13 April 1960 di Hanau, perjalanan karir Voller termasuk cepat. Ia mula-mula ditemukan oleh pencari bakat Herman Nuber sebagai pemuda ceking berusia 17 tahun yang memang pandai menggocek bola. Maka Nuber mengirimkannya kepada klub Kickers Offenbach yang kemudian mengontraknya.

Start di klub prof pertamanya ini kurang mulus. Kadang-kadang ia tampil bagus, kadang-kadang seperti "hilang". Kondisi memang kurang menunjang. Kecekingannya masih nampak meski sudah ditempa dengan latihan besi. Tapi klub TSV 1860 Muenchen ternyata tak keliru membelinya 350.000 poundsterling dari Offenbach pada 1980. Gol demi gol dicetaknya, meski tetap tak menolong klub barunya itu dari krisis keuangan.

Tahun 1982 krisis keuangan TSV makin parah, sampai tak mampu membayar lisensi pemain, hingga terpaksa kembali ke amatir. Maka Voller, yang dalam kompetisi divisi II tahun itu berhasil mencetak 37 gol, jadi rebutan di pasaran transfer.

Tapi klub kenamaan sekota, Bayern Muenchen, rupanya tidak tertarik kepadanya. Namun demikian akhirnya datang juga tawaran bagus - dari Werder Bremen yang baru saja naik ke divisi I.

Voller kemudian berhasil mencetak 23 gol, dan mengangkat Bremen ke kelompok teras, melebihi klub-klub kenamaan seperti Bayern Muenchen, Stuttgart, Borussia Moenchengladbach, dan lain-lain. Bahkan Bremen hanya kalah selisih gol dari Hamburg SV dalam perebutan gelar juara.

Kini dengan 18 gol di antaranya dari kaki dan kepala Voller, Bremen berada di urutan kelima Liga Jerbar. Tapi tentu dua golnya ke gawang Rumania pekan lalu jauh lebih berarti. Dan membuatnya makin populer - sesuatu yang menyenangkannya.

(Penulis: Sumohadi Marsis, Tabloid BOLA edisi no. 17, Jumat 22 Juni 1984)