Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petinggi KPSI, La Nyalla M. Mattalitti menyatakan belum akan membubarkan KPSI bila kongres 17 Maret berstatus Kongres Luar Biasa. KPSI akan bubar bila kongres yang digelar berstatus kongres biasa.
"Bila KLB, KPSI tidak bubar, tetap jalan. federasi tetap dua, timnas yang satu. Setelah kongres biasa, federasi baru bubar satu," ujar La Nyalla M. Mattalitti di Senayan, Jakarta, Rabu (6/3).
La Nyalla M. Mattalitti akan mengusulkan tambahan agenda dalam KLB 17 Maret mendatang untuk mengadakan kongres biasa. Mengenai kongres biasa yang akan dilangsungkan setelah KLB 17 Maret, La Nyalla akan menyerahkan agenda dan penetapan waktu pada voters Solo yang hadir pada Kongres Luar Biasa.
"Nanti dalam Kongres Luar Biasa ada tambahan agenda, penetapan kongres biasa. Dalam kongres biasa itu nanti agendanya akan ditentukan oleh voter," tutut La Nyalla.
Keinginan FIFA untuk menyelenggarakan KLB membuat KPSI tidak jadi bubar. Hal ini berkaitan dengan sanksi yang akan dijatuhkan pada pihak Indonesia. Mengenai hal tersebut La Nyalla mengatakan FIFA tidak bisa memberikan sanksi begitu saja karena KPSI tidak bubar karena KLB yang diminta oleh FIFA. "Yang minta KLB FIFA sendiri, jadi FIFA jangan sampai mau suspend kita. FIFA suruh kita melaksanankan kongres luar biasa, kita mau," ujar La Nyalla.