Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tontowi/Liliyana Tatap Kejuaraan Dunia 2013

By Oka Akhsan M. - Kamis, 14 Maret 2013 | 17:49 WIB
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, makin haus kemenangan usai sukses di All England. (AFP)

ajang yang lebih penting di masa mendatang.

Ganda campuran terbaik Indonesia itu pekan lalu kembali naik podium tertinggi dalam turnamen yang disebut-sebut sebagai kejuaraan dunia tidak resmi itu.

Dalam partai final di National Indoor Arena (NIA), Birmingham, Minggu (10/3), Tontowi/Liliyana tampil ciamik dan nyaris tanpa cela. Jangan heran jika sang juara dunia 2011 dan peraih medali emas Olimpiade London 2012, Zhang Nan/Zhao Yunlei (Cina) disikat dalam dua gim langsung, 21-13, 21-17.

Setelah kemenangan penting tersebut, pasangan yang dibina klub Djarum dan Tangkas Specs itu tak bisa langsung santai berkepanjangan. Pasangan yang menduduki peringkat kedua dunia itu sudah harus bersiap untuk merangkai target berikut yang ingin dicapai.

Usai mempertahankan gelar juara All England, Owi/Butet bertekad meraih titel Juara Dunia 2013. Turnamen ini akan berlangsung pada 5-11 Agustus 2013 di Guangzhou, Cina.  

“Setelah ini, kami akan mengikuti Swiss Open. Akan tetapi, ada kejuaraan yang lebih penting yang menjadi target besar kami yaitu Kejuaraan Dunia 2013. Bisa menang di turnamen penting seperti All England menjadi modal bagi kami agar bisa lebih baik lagi ke depannya,” tutur Butet, sapaan akrab Liliyana, seperti dirilis dalam situs PBSI.  

Owi/Butet memang penasaran dengan Kejuaraan Dunia. Dua tahun lalu dalam ajang serupa di London, mereka punya kans untuk menjadi juara. Sayang, di semifinal mereka disingkirkan pasangan gado-gado, Chris Adcock/Imogen Bankier (Inggris/Skotlandia).

Sementara itu, bersama Nova Widianto, Butet pernah mencicipi gelar juara dunia. Prestasi tersebut diraih di Kuala Lumpur 2007. Butet pasti ingin kembali mengecap gelar juara dunia bersama Owi.

Untuk Indonesia

Menurut Owi/Butet, kemenangan di ajang prestisius tersebut khusus dipersembahkan kepada dunia bulu tangkis. Apalagi, belakangan ini prestasi Indonesia juga tengah mengalami paceklik. Mereka sangat berharap kemenangan ini memotivasi para pemain lain untuk berlomba-lomba mengikuti jejaknya.

Secara pribadi, Butet mempersembahkan kemenangan itu kepada keluarga dan temannya. Tidak terkecuali kepada sang pelatih, Richard Mainaky, yang telah dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan.

“Gelar ini saya persembahkan untuk keluarga yang selalu mendukung di saat menang ataupun kalah. Terima kasih juga untuk teman-teman yang terus memberi dukungan,” kata Butet.

“Tentunya untuk pelatih kami, Richard Mainaky, Nova Widianto, Yanti Kusmiati, dan juga Endra Mulyajaya yang tak bosan-bosannya memarahi Owi dan mengingatkan saya. Terima kasih, sungguh hasil yang luar biasa,” kata Butet.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P