Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
IOP, M. Anshori, ke anak didiknya yang tampil di Liga Kompas Gramedia U-14 musim 2013. Hasilnya, M. Luthfi dkk. hingga saat ini menjadi tim paling produktif.
Ketajaman AS-IOP dalam membobol gawang memang menggetarkan lawan mana pun. Total sudah 42 gol yang dicetak. Tim yang mendekati perolehan gol itu adalah Mandiri Jaya Bogor dengan 24 gol, nyaris setengah dari koleksi AS-IOP.
Dalam 10 partai yang sudah dijalani, hanya sekali AS-IOP tak menjebol gawang lawan. Hasil tersebut dicatat ketika bermain 0-0 melawan Bina Taruna.
Pada pekan ke-10, pameran ketajaman AS-IOP kembali terjadi ketika mereka unggul 7-1 atas Pelita Jaya. Rekor kemenangan terbesar mereka ciptakan ketika menang 9-0 dari Tunas Patriot. Kemenangan besar itu membuat posisi di puncak klasemen sementara aman dalam genggaman AS-IOP.
"Saya menganut faham sepak bola ofensif. Tim ini memakai formasi 4-3-3. Prinsipnya, kalau bisa menyerang dan menekan sebanyak mungkin, tentu dengan sendirinya serangan yang kami terima tak akan banyak," kata Anshori.
Tetap Fokus
Kemenangan juga diraih Oneway Semplak Barat, yang unggul 2-0 atas Jayakarta. Sebelum berlaga, Pelatih Wahyu Tebe sempat mengkhawatirkan kondisi pemainnya yang didera jadwal padat karena juga bermain untuk sekolah masing-masing di kompetisi Liga Pendidikan Indonesia.
Salah satu kunci kemenangan itu adalah fokus dan tidak menganggap remeh lawan meski berada di papan bawah.
"Anak-anak dilanda kelelahan fisik dan kejenuhan mental. Saya meminta mereka untuk fokus di setiap pertandingan saja, tidak memikirkan pertandingan di LPI tatkala bermain di LKG. Begitu juga sebaliknya. Mereka juga saya minta agar tidak meremehkan lawan, termasuk yang berada di papan bawah. Justru tim yang baru kalah itu harus diwaspadai karena mereka pasti ingin bangkit," kata Wahyu.