Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pencoretan 14 pemain ISL oleh Luis Manuel Blanco dari pemusatan latihan tim nasional Indonesia mendapat respon dari sejumlah pihak, tak terkecuali pengamat sepak bola Tommy Welly. Menurut Towel, panggilan akrab Tommy Welly pencoretan itu tak bisa dibenarkan jika memang Blanco berpatokan pada permasalahan di sesi latihan pagi, di mana pemain meminta izin untuk beristirahat lantaran sebelumnya melakoni laga di kompetisi ISL.
"Saya yakin mereka pasti capek karena melakukan perjalanan cukup jauh dan butuh istirahat. Mereka kan meminta pengecualian. Jadi, saya pikir itu salah mengingat para pemain ISL sebetulnya berkompetisi sebalam dua bulan, artinya mereka memiliki level kebugaran fisik, stamina, teknik yang bagus," kata Tommy Welly ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/3).
Towel menambahkan seharusnya pelatih timnas sendiri tak mempermasalahkan hal itu. Blanco sendiri sebelumnya memang mengakui bahwa pihaknya memberikan izin, sementara pencoretan itu, seperti yang disampaikan oleh salah satu perwakilan klub ISL dan IPL, lebih berdasarkan penilaian pelatih sesuai apa yang telah dipantau sejauh ini.
"Saya ingin mengutip pernyataan Jose Morinho bahwa pelatih sepak bola modern, yang hanya tahu sepak bola saja itu bukan pelatih yang baik. Seorang pealtih harus tahu situasi lain, misalnya psikologi dan sosiologi pemain. Psikologi maksudnya harus mengetahu apa yang dialami pemain, sementara sosiologi harus mengetahu kondisi di sepak bola Indonesia."
"Saat ini kan atmosfer sepak bola Indonesia sedang baik-baiknya. Selama ini, timnas tidak diisi pemain terbaik, sementara sekarang pemain ISL sudah bisa bergabung. Tentu, pelatih harus tahu itu. Kalau memang tidak tahu, ia harus nanya. Jangan justru ambil tindakan gegabah yang justru memicu situasi menjadi tidak bagus," sambung Towel.