Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan langkah klub yang tidak seragam dalam menentukan minimum kontrak. Kondisi tersebut dapat ditemui dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL).
"Kita boleh mengadopsi standar gaji minimum, namun tidak boleh dikurangi. Yang kami temui sekarang, di ISL dan IPL tidak seragam. Sesama klub ISL ataupun klub IPL juga tidak seragam," papar CEO APPI, Valentino Simanjuntak, dalam acara Diskusi Sepak Bola Nasional di Gedung Kompas Gramedia, Rabu (20/3).
Selain standar minimum, APPI juga menyoroti copy kontrak dan asuransi pemain. Masih banyak klub yang tidak memberikan copy kontrak dan juga ada klub yang menyertakan asuransi dalam kontrak, namun tidak direalisasikan.
"Tolong copy kontrak itu diberikan kepada pemain. Banyak yang mau memberikan ada juga yang tidak mau memberikan. Menyangkut asuransi, sebenarnya dalam kontrak pemain sudah ada, tapi tidak diterapkan," lanjut Valentino.
Copy kontrak dibutuhkan agar kedua belah pihak, klub dan pemain, dapat mengetahui secara penuh apa isi kontrak tersebut. Sehingga tidak merugikan siapapun saat ada masalah.