Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tulisan ini saya ajukan dalam Mingguan BOLA kesayangan Anda karena banyaknya pertanyaan mengenai hal tersebut di bawah ini yang umumnya berupa pendapat yang salah, tetapi dianggap oleh para pembina olahraga dan para atlet sebagai hal yang benar. Orang Jawa menyebutnya sebagai "salah kaprah".
1. Atlet Juara Itu Dilahirkan, Bukan Dijadikan.
Hal ini tidak seluruhnya benar. Untuk dapat menjadi atlet yang berprestasi tinggi, memerlukan dedikasi tinggi dan kerja keras, berupa latihan latihan. Atlet hanya bisa berprestasi baik kalau berlatih dengan keras dan teratur tetapi tidak melampaui batas takaran latihannya.
Namun demikian anak yang dilahirkan dengan bakat yang baik, kalau mendapat latihan yang cukup dan benar, dan memang mempunyai dedikasi tinggi untuk berolahraga, akan berprestasi lebih baik dari pada anak-anak yang tak berbakat dan mendapat latihan sama.
2. Kesegaran Jasmani Menjadi Baik Dengan Berlatih Beberapa Menit Seminggu.
Hal ini juga tidak benar. Unsur utama kesegaran jasmani adalah kapasitas kerja jantung. Ini disebut kemampuan kardiovaskuler yang baik. Untuk mencapai kemampuan kardiovaskuler yang baik tersebut, Anda harus memacu denyut jantung Anda dengan jalan melakukan olahraga hingga mencapai paling sedikit 70% dari denyut jantung maksimum. Lamanya paling sedikit tiga puluh menit, 3 kali seminggu.
Denyut jantung maksimum anda yang boleh dicapai pada waktu melakukan olahraga adalah 220 - umur yang dinyatakan dalam tahun. Jadi jika Anda berusia 40 tahun, denyut jantung maksimal anda adalah 220 - 40 = 180 denyut per menit. Untuk mendapat kesegaran jasmani yang baik, Anda harus berlatih sampai denyut jantung 70% dari 180 = 126 denyut per menit.
Jika Anda seorang atlet yang berlatih dan ingin mempertahankan kesegaran jasmani tingkat tinggi, Anda harus meningkatkan denyut jantung Anda sampai sekurang-kurangnya 80% dari denyut jantung maksimal per menit untuk waktu yang cukup lama, misalnya 45 menit sampai 90 menit.
Karena bowling dan golf tak dapat meningkatkan denyut jantung Anda sampai batas tersebut di atas, maka kedua macam olahraga tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kesegaran kardiovaskuler.
Jadi tidak benarlah dengan latihan beberapa menit seminggu, dapat memperbaiki kesegaran jasmani.
3. Cara Terbaik Untuk Meningkatkan Kesegaran Jasmani Atau Prestasi Adalah Berlatih Setiap Hari.
Pendapat ini kurang benar. Setiap kali Anda berolahraga dengan giat, serabut-serabut otot Anda mengalami sedikit kerusakan dan otot-otot Anda membakar habis bahan bakarnya. Anda harus memberi kesempatan pada otot-otot Anda untuk memulihkan diri. Jika tidak, Anda akan mudah cedera, dan prestasi Anda tak dapat maju.
Tidak ada atlet yang berlatih setiap hari sekeras-kerasnya. Anda pun tidak boleh.
Jadi tidak benarlah kalau kita berlatih setiap hari tanpa istirahat. Harus ada paling sedikit satu hari tanpa olahraga dalam satu minggu.
4. Jika Telah Mencapai Tingkat Kesegaran Jasmani Yang Tinggi, Anda Akan Tetap Fit, Walaupun Berhenti Berlatih.
Pendapat ini kurang benar, tidak masuk akal. Meskipun Anda seorang pelari yang dapat menempuh 10 km dengan mudah, atau seorang pemain tenis yang dapat bermain tiga set dalam suatu pertandingan yang keras, maka Anda tidak akan dapat melakukan lagi, setelah berhenti berlatih selama beberapa minggu.
Ini disebut reversibilitas, menggambarkan suatu fakta bahwa otot-otot Anda, termasuk otot-otot jantung Anda cepat kehilangan kemampuannya untuk menggunakan oksigen secara efisien, jika otot-otot tadi tidak mendapat beban latihan secara terus menerus. Akibatnya otot-otot kita tidak mempunyai kapasitas kerja yang sama setelah berhenti berlatih untuk sementara waktu saja.
5. Tidak Perlu Melakukan Latihan Streching Jika Dalam Keadaan Fit.
Hal ini kurang benar. Latihan-latihan yang keras memperpendek otot-otot dan membuat otot-otot tadi lebih mudah mengalami cedera. Jika Anda secara fisik makin aktif, maka Anda makin memerlukan latihan-latihan stretching (peregangan otot).
Sebagai contoh: Muhammad Ali melakukan latihan peregangan otot selama 45 menit setiap akan melakukan latihan-latihannya.
6. Suntikan Vitamin B12 Menyembuhkan Kelelahan Kronis.
Hal ini juga tidak benar. Banyak atlet yang minta suntikan vitamin B12 sebelum mereka melakukan pertandingan. Apalagi jika pertandingan-pertandingan yang mereka anggap sangat penting.
Sebenarnya suntikan vitamin B12 sangat penting untuk para vegetarian murni (tak makan makanan hewani). Tetapi banyak atlet terkemuka minta suntikan vitamin B12 sebelum pertandingannya, misalnya Muhammad Ali. Ia disuntik vitamin B12 - dua hari sebelum suatu pertandingan besar.
Manfaat suntikan vitamin B12 adalah dari segi psikologis. Kelelahan kronis pada para atlet lebih sering disebabkan oleh kekurangan kalium. Obatnya adalah: makan buah-buahan dan sayur-sayuran dalam jumlah besar.
7. Atlet Memerlukan Banyak Sekali Protein Dalam Makanannya.
Hal ini tidak seluruhnya benar. Memang otot terdiri dari protein, tetapi penelitian ilmiah dengan jelas memperlihatkan bahwa kebutuhan protein tidak meningkat secara menyolok dengan adanya latihan-latihan olahraga.
Latihan-latihan berat menghabiskan gula yang berada dalam otot (glikogen) bukan protein. Memang diet tinggi protein membantu memperbaiki kerusakan-kerusakan jaringan setelah suatu latihan berat tetapi tidak perlu sangat berlebihan.
8. Bistik Merupakan Makanan Terbaik Sebelum Bertanding.
Pendapat ini kurang benar. Bistik termasuk golongan sumber energi yang buruk untuk segera dimanfaatkan. Lagi pula lemak dalam bistik lambat dicerna, sehingga jika dimakan terlalu dekat dengan pertandingan, dapat mengurangi prestasi.
Sumber energi terbaik untuk para atlet adalah karbohidrat yang terdapat dalam nasi, roti, kue, dan lain-lainnya. Tetapi cara atau pendapat yang salah ini masih banyak dilakukan oleh para atlet.
9. Menelan Tablet Garam Untuk Menggantikan Kehilangan Garam Dalam Keringat.
Hal ini ternyata juga kurang benar. Memang setiap orang yang aktif memerlukan garam. Jika Anda kekurangan garam, Anda dapat menderita kejang otot, dan tidak dapat berlatih secara efektif.
Namun demikian, Anda tidak perlu menambahkan extra garam dalam makanan Anda. Mengapa?
Karena semua garam yang Anda perlukan, dan bahkan lebih banyak dari pada yang Anda perlukan, sudah terkandung dalam makanan sehari-hari, misalnya dalam daging, ikan, ayam, biji padi-padian, dan kacang-kacangan yang mengandung garam.
Dari penelitian ternyata orang dewasa sehat dapat mempertahankan - hidupnya dengan masukan garam yang sangat kecil jumlahnya, yaitu 0,2 gram sehari. Dan perlu kita ketahui, dalam makanan kita sehari-hari telah mengandung garam dalam jumlah yang lebih
besar dari pada itu.
Dengan menelan tablet garam, sangat memperbesar kemungkinan bagi Anda untuk mendapat masukan garam dalam jumlah yang terlalu besar. Dalam jumlah yang berlebihan, garam tubuh akan memperbesar pengeluaran air seni. Juga lebih banyak cairan yang keluar dari tubuh, dan akan menyebabkan terjadinya perasaan lesu karena kepanasan dan lebih mudah mendapat cedera karena panas.
Garam dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan pula bertambah banyaknya kalium yang dibuang melalui ginjal, sehingga dapat menyebabkan keletihan yang kronis.
Jika kita makan garam dalam jumlah yang terlalu banyak, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menahan garam.
Olahraga di udara panas melatih ginjal dan kelenjar keringat untuk menahan garam.
Dengan membatasi masukan garam, kehilangan garam melalui keringat dan air seni dapat berkurang sampai hampir nol. Menelan tablet garam secara berlebihan dapat meniadakan proses ini.
10. Amfetamin Meningkatkan Prestasi Atlet.
Hal ini sama sekali tidak benar. Jika atlet menggunakan amfetamin, maka yang terjadi dalam tubuhnya antara lain ia selalu beranggapan bahwa penampilannya lebih baik dari pada yang sebenarnya. Atlet-atlet seperti itu kehilangan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat.
Tentunya hal ini sangat merugikan atlet itu sendiri. Misalnya jika dia bermain sepakbola dan tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat, tentu permainannya tidak baik.
Para pemakai amfetamin biasanya kurang kepekaannya terhadap rasa sakit malah tidak mengacuhkan rasa sakit, padahal sebenarnya ini adalah peringatan alamiah. Akibatnya ia mudah mengalami cedera, misalnya sakitnya otot, kejang otot, dan lain-lainnya. Bahkan juga lebih mudah mengalami cedera karena panas.
Kerugian yang lain karena pemakai amfetamin adalah waktu pemulihannya lebih lama. Misalnya para pelari jarak jauh yang menggunakan amfetamin, masih mengalami rasa nyeri otot selama satu minggu setelah mengikuti pertandingan.
Celakanya lagi, pemakai amfetamin biasanya menjadi agresif, bersikap bermusuhan dan hiperaktif. Jadi misalnya pemain sepakbola yang menggunakan amfetamin akan sering berkelahi dalam pertandingan.
(Penulis: Dokter Sadoso Sumosardjuno, Tabloid BOLA edisi no. 34, Jumat 19 Oktober 1984)