Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
20, Rio hanya mampu finis di urutan ke-18 dan pulang tanpa poin.
Pada balapan kedua, tim Addax Barwa menyiapkan ban lunak bagi Rio. Ban lunak digunakan karena jumlah lintasan yang harus ditempuh tidak sebanyak balapan pertama dan agar Rio dapat mencapai kecepatan tertinggi saat lomba.
Setelah aba-aba start, Rio sengaja tidak memacu mobilnya dengan kencang untuk memperpanjang umur ban. Mobil baru dipacu pada pertengahan balapan dan membuat Rio dapat menyusul lawan-lawannya.
Terjadi pertarungan ketat antarpebalap karena balapan kedua hanya menempuh jarak yang pendek. Tiga mobil yang dikendarai Sam Bird, Julian Leal, dan James Calado gagal mencapai finis karena senggolan. Padahal pada balapan pertama Calado finis di peringkat kedua.
Pada pertengahan balapan, Rio dapat menggeber mobilnya dan menyalip mobil yang ada di depannya. Namun, performa maksimal itu hanya tercapai pada pertengahan balapan.
"Saat tiga sampai empat putaran di tengah balapan, mobil memang kencang. Namun, menjelang akhir balapan, mobil yang seharusnya semakin kencang justru menjadi semakin lambat karena ban sudah habis. Padahal, setelan baru ini disiapkan supaya tidak mengulang hasil buruk di balapan pertama, ternyata hasilnya masih jelek," kata Rio.
Menurut pebalap berusia 20 tahun itu, ban lunak sebagai ban belakang sangat beresiko cepat terdegradasi dan menyebabkan mobil sulit berbelok di tikungan. Kondisi itu juga berpengaruh pada cepat rusaknya ban depan.
Masalah ban itu membuat Rio hanya mampu masuk finis di urutan ke-18. Podium di balapan kedua ini direbut oleh Stefano Coletti dari tim Rapax sebagai juara pertama, diikuti Felipe Nasr dari tim Carlin dan Mitch Evans dari tim Arden International di posisi kedua dan ketiga.
Laporan Kompas.com/Emilius Caesar Alexey