Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
puing prestasi yang sempat porak-poranda. Juara Indonesia Premier Super Series 2012 itu bertekad kembali bangkit di turnamen Australia Grand Prix Gold.
Pemain kelahiran Tegal (Jateng), 29 Juli 1985, itu pernah menjadi salah satu pemain terbaik Indonesia. Pada akhir 2011, di depan publik Jakarta, pemain binaan klub Tangkas Specs itu menggondol dua medali emas SEA Games, tunggal putra dan beregu putra.
Pada tahun berikutnya, Simon mengukuhkan diri sebagai juara turnamen paling bergengsi di Tanah Air. Dia menjadi jawara Djarum Indonesia Premier Super Series dengan menggusur Du Pengyu (Cina), 21-18, 13-21, 21-11 di final. Sebuah prestasi yang sangat prestisius.
Prestasi demi prestasi tersebut mengantarkan Simon menduduki ranking lima dunia. Namun, seiring dengan serangan virus gondongan, Simon pun merosot. Dia tidak tampil ke Prancis Super Series setelah mengikuti Denmark Terbuka, Oktober 2012.
“Saya kelihatan sehat, tetapi sebenarnya sakit. Sakit gondongan inilah yang membuat penampilan saya menurun,” ucap Simon di Pelatnas Cipayung.
Simon sebenarnya belum pulih total ketika membela klub dalam Kejurnas di Solo, akhir Desember. Bahkan di turnamen penting lain pada 2013 ia juga absen. Simon tidak tampil di Korea, Malaysia, Jerman, All England, dan Swiss Terbuka. Setelah mendapat perawatan, kesehatan Simon membaik.
Putra pasangan mendiang Hosea Liem dan Rahel Yanti ini pun dikirim mengikuti turnamen Australia Grand Prix Gold di Sydney, 2-7 April. Setelah itu, ia akan meneruskan bertarung di empat turnamen secara borongan.
Simon akan bertarung di Selandia Baru Grand Prix di Auckland, lalu Kejuaraan Asia di Taiwan, dan terakhir India Super Series di New Delhi.
"Saya sudah fit kembali. Semoga hasilnya membaik. Memang belum kembali seperti dahulu, namun sudah membuat kepercayaan diri saya naik kembali," kata Simon.
Di Sydney, Simon membuat langkah cukup solid. Di babak pertama, dia mengatasi pemain tuan rumah, Chen Cham, 21-8, 21-5. Lalu di babak kedua, Simon menggusur Adulrach Namkul (Thailand), 21-7, 21-13. Kemenangan ini mengantarkannya bersua Tian Houwei (Cina).