Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
jauh terbang ke Tokyo, Jepang. Padahal yang dicari sebenarnya berada di jalan Sinabung, Kebayoran Baru. Sang direktur adalah Sabeth Muchsin.
Namun, rumahnya yang terletak di pojok itu pun ternyata sulit dicari, sekali pun wilayah itu kompleks tempat tinggal para "boss" Pertamina. Banyak yang putus asa setelah berputar-putar, dan kalau ketemu pun tidak bisa langsung masuk. Pagarnya tinggi dan pintu pagarnya jauh dari rumah induk.
Tentu yang dicari bel rumah. Itu pun letaknya tinggi. Hanya bisa dijangkau oleh orang yang berpostur tinggi seperti Sabeth sendiri. Alkisah, wartawan Antara yang pada suatu malam ingin bertamu ternyata harus menunggu dulu orang jualan yang lewat. Gunanya, katanya, untuk saksi bahwa si wartawan bukan maling yang memanjat-manjat untuk menekan bel rumah.
"Memang sengaja untuk menghindari anak-anak yang iseng memijit-mijit bel," kata Sabeth yang juga ketua dewan guru perguruan karate Inkai ini.
(Penulis: Ignatius Sunito, Tabloid BOLA edisi no. 38, Jumat 16 November 1984)