Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melalui situs resminya, Liverpool mengonfirmasi akan mengheningkan cipta sebelum pertandingan kontra West Ham United pada Minggu (7/4). Aksi itu dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada seluruh korban pada Tragedi Hillsborough.
Tragedi Hillsborough mempunyai duka tersendiri bagi kubu Anfield. Karena pada tragedi yang terjadi pada 15 April 1989 itu, sebanyak 96 orang Liverpudlian meninggal serta 730 orang terluka di dalam stadion dan 36 terluka di luar stadion. Jumlah korban meninggal itu tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadion dalam sejarah Britania Raya.
Tragedi Hillsborough merupakan peristiwa kerusuhan fans di stadion yang kedua kalinya melibatkan Liverpool, setelah Tragedi Heysel pada 1985. Tragedi Hillsborough terjadi ketika pertandingan semi final Piala FA yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest di di Hillsborough, yang menjadi kandang dari Sheffield Wednesday di kota Sheffield, Inggris.
Margaret Aspinall, ketua Grup Pendukung Keluarga Hillsborough, berkata kepada situs resmi Liverpool, "Setiap hari kami mengenang mereka yang kehilangan nyawanya. Sepanjang kegiatan itu kami akan menyalakan lilin untuk masing-masing (korban) dan semua kehidupan yang berakhir prematur dan api abadi kenangan Hillsborough akan terus menyinari jalan kami sepanjang hari-hari tergelap."
"Bagi banyak orang, 15 April merupakan hari kerja dan akan ada orang-orang yang tidak dapat menghadiri acara. Kami mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dalam pikiran dan jiwa dan menjaga kami melalui doa-doa Anda pada masa sulit ini."
Tragedi Hillsborough menjadi kontroversi ketika empat hari setelah peristiwa tersebut, harian Inggris, The Sun, menurunkan sebuah headline kontroversial dengan tiga subjudul yang menghancurkan hati keluarga korban. Dalam tiga subjudul itu ditulis bahwa fans Liverpool mengencingi para polisi yang bertugas, mengutili barang-barang milik korban, serta menghalangi petugas medis untuk mengevakuasi korban.
Saat itu juga The Sun diboikot oleh seluruh warga kota Liverpool. Adalah Kelvin Mackenzie orang yang mengaku bertanggung jawab atas kesalahan subjudul berita itu. Usaha Kelvin yang hanya meminta maaf secara personal ternyata sia-sia.
Hingga akhirnya 15 tahun kemudian tepatnya 7 Juli 2004, melalui kesepakatan dengan Wayne Rooney untuk mengisahkan kehidupan pribadinya dimasukkan ke dalam liputan ekslusif, The Sun resmi meminta maaf kepada seluruh keluarga korban dan masyarakat Liverpool atas headline kontroversialnya. Sementara itu, peringatan tahunan rencananya akan dilangsungkan pada 15 April 2013 di Anfield.