Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Para pemain Persebaya 1927 meliburkan latihan menyusul mundurnya Chief Executive Officer Persebaya Gede Widiade. Pemain berharap segera ada kejelasan dari pihak manajemen terkait nasib mereka.
Latihan diliburkan hingga ada keputusan dari pihak manajemen. "Para pemain yang berada di luar kota juga sudah pulang. Kami berharap segera ada jalan keluar," ujar Rendi Irwan, gelandang Persebaya, Sabtu (6/4).
Rendi mengakui, para pemain menyayangkan mundurnya Gede Widiade. Alasannya, Gede selama ini perhatian dengan kebutuhan operasional pemain. Gaji pemain pun tidak pernah telat dibayar. "Kita mau bilang apa. Selama ini para pemain dan pak Gede sudah seperti keluarga," ucap Rendi.
Seperti diberitakan, Gede Widiade resmi mengundurkan diri sejak 1 April lalu. Dia juga sudah mengirimkan surat pengunduran diri saya kepada PT Pengelola Persebaya dan PT Persebaya Indonesia selaku pemegang saham. Alasan utama Gede mundur adalah dana talangan yang digelontorkan Gede dari uang pribadi untuk membiayai Persebaya senilai lebih dari Rp 9 miliar tidak kunjung diganti pihak konsorsium PT Liga Primer Indonesia Sportindo (LPIS).
Berikutnya, Gede juga kecewa dengan keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI terkait unifikasi liga yang kemudian mengorbankan Persebaya yang berlaga di Liga Primer Indonesia (IPL). Adapun alasan ketiga dan keempat, Gede juga melihat tidak adanya keseriusan dari Pemerintah Kota Surabaya dan bonek sebagai suporter Persebaya untuk mendukung keberadaan Persebaya.
Selama ini, Persebaya tidak pernah diberi kemudahan untuk menyewa lapangan sepakbola dan keringanan pajak oleh Pemkot Surabaya.
Laporan Kompas.com