Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Gelar Pertama dari Australia Grand Prix Gold

By Oka Akhsan M. - Senin, 8 April 2013 | 13:10 WIB
Angga Pratama (kiri) dan Rian Agung Saputro, berhasil merebut gelar pertama. (PB PBSI)

Tiga gelar juara bisa diraih para wakil Indonesia dari turnamen Australia Grand Prix Gold di Sydney. Keberhasilan ini merupakan gelar pertama bagi trio pencetak kesuksesan itu.

Sydney Convention & Exhibition Centre, Sydney, yang menjadi arena kejuaraan berhadiah total 120 ribu dolar AS itu, seperti menjadi milik wakil Indonesia. Keperkasaan skuad Merah-Putih begitu mendominasi kejuaraan yang digelar 2-7 April.

Terbukti, untuk kali pertama pemain-pemain Indonesia bisa merebut tiga gelar juara sekaligus. Sebuah prestasi yang cukup melegakan bagi perbulutangkisan yang sempat kering prestasi.

Panen gelar juara itu dimulai dari ganda putri. Pasangan Variella Aprilsasi Putri Lejarsari/Vita Marissa tanpa kesulitan menggusur Savitree Amitrapai/Sapsire Taerattanachai (Thailand) 21-19, 21-15, Minggu (7/4). Bagi Variella/Vita, kemenangan ini tentu sangat berkesan karena menjadi gelar pertama mereka sejak berduet lima bulan silam.

Gelar kedua dipersembahkan Irfan Fadhilah/Weni Anggraini. Pasangan pelapis di Pelatnas Cipayung itu sukses memetik gelar perdana setelah mengalah­kan Shin Baek-choel/Jang Ye-na (Korsel) 21-14, 22-24, 21-16.

“Prestasi ini adalah gelar pertama, tapi kami merasa masih belum bermain di penampilan terbaik. Berbeda dengan pertandingan lain, kali ini fighting spirit kami luar biasa. Kami seolah haus juara. Gelar ini membuat kami lebih percaya diri, tapi kami tak mau cepat puas,” ujar Weni.

"Saya tentu senang dengan kemenangan Irfan/Weni. Mereka sudah harus bisa juara tahun lalu. Memang termasuk terlambat, tetapi tidak mengapa karena ada pasangan juara lagi dari ganda campuran," ujar Pelatih Richard Mainaky.

Gelar ketiga didapat dari ganda putra. Memanggungkan final sesama pemain Indonesia, Angga Pratama/Rian Agung Saputro bermain lebih tenang. Mereka beraksi tanpa beban saat menghadapi seniornya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Angga/Rian meraih kesukses­an menyabet mahkota juara pertama sejak dipasangkan awal 2010. Di final unggulan kedua itu menang 22-20, 21-19 atas juara Malaysia Terbuka 2013 itu.

“Akhirnya kami bisa menang setelah sebelumnya kalah terus di final. Hari ini kami main lepas dan fight terus. Kami bangga bisa menyumbang gelar,” kata Rian, seperti dikutip dari situs Badmintonindonesia.