Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
benar merasakan beratnya bersaing di Grup I Asia/Oseania. Posisi mereka di grup ini kini berada di ujung tanduk.
Dua bulan lalu, Indonesia menyerah 0-5 pada Jepang di babak I. Tim Merah-Putih terpaksa bermain di play-off I, 5-7 April, melawan tuan rumah India di Bangalore. Hasilnya, Christopher Rungkat dkk. kembali kalah telak 0-5. Bahkan, dari lima partai, tak satu pun set yang bisa diambil para pemain kita.
Kekalahan dari India sebenarnya sudah diprediksi. Indonesia juga tak pernah menang dari tim Asia Selatan itu pada lima pertemuan sebelum ini.
Hanya, kali ini Indonesia masih berharap bisa mencuri poin, terutama lewat Christo. Pemain India yang diincar adalah Yuki Bhambri karena dianggap di bawah Somdev Devvarman. Namun, saat melawan Bhambri di partai kedua, Christo malah kalah tiga set langsung. Pemain muda Wisnu Adi Nugroho juga tak mampu membendung Bhambri, sehingga target mencuri angka pun tak tercapai.
"Target awal memang mencuri poin. Namun, India bermain bagus di depan publik sendiri," ungkap kapten tim, Hendri Susilo Pramono.
Setelah unggul 2-0 lewat dua partai tunggal di hari pertama, India langsung memastikan kemenangan 3-0 di ganda lewat pemain senior Leander Paes yang berpasangan dengan Sanam Singh. Paes sudah 50 kali membela tim sejak 1990 dan Juni nanti berusia 40 tahun. Tapi, ia masih akan terus bermain hingga Olimpiade Rio 2016 bila kondisinya memungkinkan.
"Kecintaan saya pada cabang ini dan kebanggaan membela India adalah motivasi terbesar. Saya merasa masih mampu bermain tiga tahun lagi," kata Paes di AAP.
Dengan kekalahan ini, posisi Indonesia di Grup I Asia/Oseania dalam bahaya. Mereka harus menghadapi Taiwan pada play-off II, 13-15 September. Pada hari yang sama, Taiwan juga tak berkutik melawan tuan rumah Cina dan menyerah 0-5.
Indonesia harus memenangi partai tersebut bila tak ingin terdepak ke Grup II tahun depan. Pertarungan akan berlangsung di Taiwan. Indonesia selalu menang di lima pertemuan. Terakhir, kedua tim berhadapan di Jakarta pada 2000 dengan hasil 4-1.