Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
sungguh.
Karuan saja, para wartawan yang mengerumuninya menjadi bersemangat. Padahal, beberapa saat sebelumnya mereka sudah kehilangan minat untuk menanyai bekas juara kelas berat berusia 42 tahun itu. Mereka tahu, Muhammad Ali baru dua bulan keluar dari RS Columbia Presbyterian Medical Centre akibat penyakit Parkinson yang dideritanya.
Tetapi benarkah ia akan bertanding lagi? Ali pun akhirnya tersenyum. "Saya hanya bergurau," ujarnya mengaku. "Misi saya satu-satunya sekarang ialah mengabdi kepada Tuhan dan melakukan syiar agama ke tempat-tempat yang tak mengenal Allah. Meski begitu, saya tak tahan kalau tidak mengecoh kalian sekali-sekali," sambungnya.
Muhammad Ali yang dua bulan lalu masih dalam kondisi kesehatan mencemaskan banyak orang, Selasa lalu kembali ke New York dalam keadaan lebih segar. Ia berseloroh dulu dengan para wartawan sebelum menerima Piala Rocky Marciano dalam acara tahunan menghormati petinju-petinju besar di Downtown Athletic Club.
"Saya merasa sehat. Mungkin saya akan lebih sehat lagi kalau mau menelan obat-obat yang diberikan dokter kepada saya. Saya memang malas kalau disuruh minum obat," ujarnya seperti dituturkan The Straits Times.
Rabu lalu ia langsung terbang ke Arab Saudi untuk mengunjungi beberapa mesjid besar di sana. Katanya, ia bermaksud menawarkan tanah pertaniannya di Michigan senilai 7 juta dollar (Rp 7 milyar) kepada raja uang yang berminat di negeri itu.
(Penulis: Hikmat Kusumaningrat, Tabloid BOLA edisi no. 39, Jumat 23 November 1984)