Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
an, Bambang Suprianto (44), mendapat pengalaman baru. Pekan lalu, untuk kali pertama ia didaulat sebagai komentator ajang Djarum Sirnas Li-Ning Kalimantan Terbuka di Balikpapan untuk stasiun TVRI.
Awalnya, semua berjalan lancar. Juara ganda putra All England 1994 bersama Gunawan itu mampu menyampaikan segala analisis dengan baik. Pertandingan yang berlangsung di GOR Hevindo, Balikpapan, pun mampu diulas dengan prima.
Dalam perjanjian, ayah tiga anak itu hanya akan siaran selama empat jam. Namun, karena saat yang bersamaan juga tengah berlangsung Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Denpasar, siaran langsung Djarum Sirnas ikut terpotong oleh kegiatan politik yang juga wajib langsung disiarkan televisi milik pemerintah itu.
“Wah, siaran bulu tangkis saya terpaksa terpotong berapa kali,” ujar Bambang. “Mood saya juga ikut terganggu.”
Gara-gara siaran langsung aktivitas partai politik tersebut, jam tayangan Bambang pun molor. Ia baru mengakhiri cuap-cuap setelah sekitar enam jam bertugas. “Lima-enam jam sebenarnya tak masalah. Persoalannya, kondisi di GOR panas sekali. Saya harus hemat tenaga agar keringat tidak ngucur,” ujarnya.