Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liga Sepak Bola Jerman (DFL) kini tengah mempertimbangkan kemungkinan menghapuskan libur musim panas. Hal ini diungkapkan oleh Managing Director , Andreas Rettig.
Wacana untuk menghapuskan jeda musim panas pertama kali mencuat pada Maret lalu dalam pertemuan para pelatih Bundesliga. Retting sendiri mengakui saat ini pihaknya juga terus membahas pro dan kontra mengenai topik ini sehubungan dengan kemungkinan Piala Dunia 2022 di Qatar bakal dilakukan pada musim dingin.
"Kami tengah mendiskusikan wacana ini dengan amat terbuka. Pada akhirnya, segalany akan tergantung pada keputusan FIFA apakah akan memindahkan jadwal Piala Dunia di Qatar dari musim panas ke msuim dingin. Jika itu terjadi, hal itu tentu akan memengaruhi diskusi kami," papar dia kepaeda Die Welt.
Sementara, CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, telah mengutarakan dukungan terhadap ide penghapusan jeda musim panas. Menurutnya, adalah hal yang bijak apabila liga juga memanfaatkan kondisi cuaca musim panas untuk menggelar kompetisi.
"Dari Mei ke Agustus adalah saat di mana kami tidak melakoni pertandingan di Jerman padahal bulan-bulan tersebut tengah dinaungi cuaca terbaik. Saya pikir lebih baik kami mengambil jeda saat cuaca buruk. Ini bisa jadi keuntungan. Saya bisa melihat model ini menjadi sebuah kesempatan bagi Bundesliga," tuturnya.
Pelatih Werder Bremen, Thomas Schaaf, juga melontarkan pendapat senada. Hanya saja, dia merasa tak seharusnya libur musim panas dipangkas total.
"Kita tak boleh menghapuskan jeda musim panas secara total, tapi lebih baik mencari ritme berbeda. Kami memiliki cuaca terbaik pada musim panas dan harus memanfaatkannya dengan lebih baik. Harus ada prosedur untuk bisa melihat wacana ini berhasil," pungkasnya.
Laporan Duniasoccer.com