Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pimpinan Niac Mitra, Agustinus Wenas, pernah mengatakan pada pelatih Tunas Inti, Harry Tjong, tentang keberuntungan tiga bekas pemainnya yang hijrah ke Yanita Utama, Joko Malis, Yudhi Suryata, dan Rudy Kelces.
Wenas mengutarakan, betapa keberuntungan seperti itu hinggap di kubu Niac ketika ketiganya masih berada di Surabaya. Niac memang menjadi juara dua kali berturut-turut.
Tjong yang juga pernah singgah beberapa saat di Niac, ketika itu tidak terlalu memperdulikan ucapan bekas bosnya. Tetapi setelah Yanita mampu mengalahkan Tunas lewat adu penalti dan menjuarai kompetisi tahun lalu, Tjong mulai berpikir tentang kebenaran ucapan Wenas. Apalagi, Yanita tahun ini kembali menjadi juara.
Benar atau tidak, ketiga pemain asal Niac itu Joko Malis, Yudhi Suryata, dan Rudy Kelces, memang patut berbangga diri. Mereka berturut-turut dalam empat musim menyandang gelar juara. Satu prestasi yang barangkali belum pernah dialami pemain sepakbola lainnya di Indonesia.
Ketiganya hanya tertawa kecil ketika ditanyakan tentang dewi fortuna yang terus bergayut di kaki mereka. "Wah, kebetulan saja barangkali," tukas mereka.
Meski begitu barangkali kegembiraan yang mereka peroleh saat ini tidak seperti ketika masih bertarung buat Niac, lantaran ketiganya dalam awal kompetisi pernah beberapa kali duduk di bangku cadangan. Yang menghibur hanyalah karena ini merupakan rekor baru dalam lingkungan Liga. Suatu rekor yang sulit untuk disaingi oleh pemain mana pun.
Jadi, apakah mungkin Joko, Rudy, atau Yudhi kelak dipinjam klub-klub yang berambisi meraih gelar tetapi selalu gagal?
(Penulis: Mahfudin Nigara, Tabloid BOLA edisi no. 41, Jumat 7 Desember 1984)