Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1, Jumat (19/4). Pelatih kepala Gremio, Vanderlei Luxemburgo, dituduh sebagai provokator penyebab keributan.
Manajer Huachipato, Jorge Pellicier, naik pitam setelah melihat Vanderlei Luxemburgo mengejek dirinya ketika wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Para pemain Huachipato ikut panas dan langsung menyerang Luxemburgo di lorong menuju ruang ganti.
Kerusuhan antar pemain dan staf kedua tim pun tak bisa dielakkan. Bahkan beberapa suporter Huachipato yang menjadi tuan rumah juga ikut masuk lapangan sehingga situasi semakin tak terkendali. Polisi Cili harus berusaha keras untuk mengamankan pemain Gremio keluar lapangan.
"Vanderlei melecehkan kami. Ia membuat gestur tangan yang megisyaratkan kami untuk berlibur. Itu melanggar jiwa sportivitas," kata Pellicier seperti dilansir Guardian.
"Saya tak melakukan tindakan provokasi. Saya melihat mereka ingin berkelahi jadi saya langsung berlari menyelamatkan diri," ujar Luxemburgo membela diri.
Laga tersebut berjalan menarik. Gremio unggul terlebih dulu lewat tendangan akrobatik mantan gelandang Bayern Munchen, Ze Roberto, sebelum dibalas bek Huachipato, Miguel Aceval. Hasil ini cukup untuk mengantar Gremio lolos ke babak berikutnya, sedangkan Huachipato dipastikan tersingkir.
<object width="425" height="350" data="https://www.youtube.com/v/pLc2RsFLHd0&feature" type="application/x-shockwave-flash"> </object>