Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
26 Mei mendatang.
Teknologi tersebut berupa instant review atau tayangan ulang seperti yang telah diterapkan pada cabang tenis dan kriket. Teknologi tersebut digunakan untuk mengurangi tingkat kesalahan yang sering dilakukan hakim garis dalam memutuskan apakah bola masuk atau keluar.
"Apa yang kami lakukan sama dengan olahraga lain, aturan dan prinsip-prinsip dasarnya sama seperti tenis, meskipun teknologi dan prosesnya mungkin sedikit berbeda," kata Deputi Presiden BWF, Paisan Rangsikitpho, kepada AFP.
"Dengan teknologi ini, kami ingin lebih meningkatkan integritas pertandingan dengan keputusan yang dibuat pengadil di lapangan," sambung pria Thailand tersebut.
Jika ujicoba itu menunjukkan hasil positif, maka teknologi itu akan mulai dipergunakan di Indonesia Premier Super Series pada 10-16 Juni mendatang.
Kesalahan yang kerap dilakukan para hakim garis sering kali menimbulkan protes dari para pemain. Salah satu insiden yang cukup terkenal adalah saat Taufik Hidayat memprotes keras wasit di Asian Games 2002.
Saat itu, Taufik sampai membanting raketnya karena tidak puas dengan keputusan wasit yang dianggap menguntungkan pemain tuan rumah, Shon Seung-mo.