Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Peningkatan keinginan promotor untuk mendatangkan klub maupun timnas mancanegara belakangan ini untuk menggelar pertandingan eksibisi melawan timnas direspons serius oleh PSSI.
Selaku federasi sepak bola, PSSI terus berusaha profesional. Terakhir, PSSI membentuk sebuah tim kajian yang khusus mengurusi detail sebuah partai persahabatan dan berhubungan langsung dengan pihak ketiga, seperti promotor atau event organizer (EO).
Dengan adanya tim kajian itu PSSI ingin segala sesuatu yang menyangkut partai persahabatan menjadi jelas, tak menimbulkan kesan simpang-siur serta ekses negatif. Tugas tim kajian ini termasuk pula menimbang besaran match fee yang diperuntukkan bagi federasi sesuai yang tercantum dalam Peraturan Organisasi PSSI.
Untuk angka match fee, Sekjen PSSI Hadiyandra menyebut bergantung pada grade klub ataupun negara yang datang. Asas kepatutan serta jam terbang menjadi pertimbangan utama.
"Besaran match fee disesuaikan dengan kualitas tim bersangkutan. Misalnya, timnas Belanda yang akan datang nanti pastinya lebih besar nilainya ketimbang timnas Filipina," ungkap Hadiyandra.
Ketua BTN. La Nyalla Mattalitti, menambahkan bahwa aspek bisnis dikedepankan dalam hal ini. "Kami tak ingin dianggap terlalu komersial. Tetapi, hitungan bisnis tak bisa ditinggalkan. Mahal-murah itu relatif sesuai kualitas lawan. Soal angka, realistis saja," ujar Nyalla.
Kabar yang beredar menyebut bahwa Nine Sports, promotor yang mendatangkan timnas Belanda pada 7 Juni, memberikan match fee sekitar Rp2 miliar untuk PSSI.
Sepanjang 2012 timnas tampil di enam uji coba kontra negara ditambah dua menjajal klub Eropa. Hadiyandra menyebut hingga kini urusan match fee masih ada yang belum terselesaikan. Ia tak segan mengimbau kepada pihak promotor untuk segera kembali berkomunikasi dengan PSSI.
"Bukan hanya bermaksud menagih, tetapi demi kebaikan mereka sendiri jika di masa depan masih ingin bekerja sama dengan kami," ujar Hadiyandra.
Sesuai aturan, biaya pertandingan ini semestinya diberikan sebelum pertandingan untuk selanjutnya didistribusikan kepada pihak yang memerlukan. Hanya, dalam kenyataannya aturan itu kerap dilanggar.