Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persiwa, Subangkit, merespon hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap anak didiknya, Edison Pieter Rumaropen, yang dijatuhkan hukuman seumur hidup. Menurutnya sanksi tersebut terlalu berat.
"Kalau hukuman seumur hidup kayanya terlalu berat. walaupun umur Pieter sudah 30 tahun dan diambang pensiun, tetapi di sisi lain dia pegawai negeri sipil dan punya jabatan bagus di Pemerintah Kota. Mungkin atas dasar itu managemen akan banding," papar Subangkit saat dihubungi Bolanews, Rabu (24/4).
"Soal hukuman komdis itu semua sudah konsekuensinya. Namun, saya melihat tindakan Pieter adalah akumulasi dari kekecewaan kepada wasit. Apapun sanksi Komdis kami terima. Tetapi tidak adil kalau hanya Pieter yang kena sanksi. Komdis harus lihat bagaimana kinerja wasit," lanjut Subangkit.
Pieter melakukan pemukulan terhadap wasit Muhaimin kala Persiwa kontra Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu (21/4). Saat itu Pieter tidak bisa terima keputusan Muhaimin yang memberikan hukuman penalti kedua untuk Persiwa.
Atas tindakan Pieter, Muhaimin tidak bisa melanjutkan memimpin pertandingan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Bibir sebelah kiri Muhaimin harus dijahit empat jahitan.