Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keputusan Fernando Torres pindah ke Chelsea membuahkan hasil. Dia berhasil menggondol trofi Liga Champion bersama The Blues. Momen tersebut hingga kini masih terus diingat mantan bomber Liverpool itu.
Gagal total di Liga Champions musim ini memang terasa mengecewakan bagi Torres. Namun, dengan torehan juara yang diraihnya pada musim lalu di Munich, mimpi sang striker pun sudah terwujud.
"Aku sudah bilang berkali-kali, trofi Liga Champion adalah yang paling kuinginkan dalam hidupku. Itu mimpiku sesungguhnya. Ketika kecil, aku ingat datang ke stadion Atletico Madrid saat masih berusia 12 atau 13 tahun dan mereka lolos ke Liga Champion untuk pertama kali sejak bertahun-tahun lamanya," ujar Torres.
"Aku ingat menonton Ajax, Dortmund dan banyak klub top lain di Eropa bermain di Liga Champion. Saat itu, aku berpikir: Ini trofi yang aku inginkan, meski cuma bermain di dalamnya. Namun untuk menjadi juara, kenapa tidak? Itu impian masa kecilku, sebagai pemain," sambungnya.
Torres kerap mendapat kritik akibat gagal tampil impresif bersama Chelsea. Namun, dia tak pernah patah arang dalam beradaptasi dengan sistem Chelsea.
"Setiap hari Anda belajar hal baru dan mengubah diri sedikit demi sedikit. Aku rasa kuncinya adalah adaptasi dengan sistem baru, pemain baru dan gaya baru dalam bermain. Itu butuh waktu," pungkas dia.
Laporan Duniasoccer.com