Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2013 Seri VI di DBL Arena Surabaya, Kamis (25/4). Pacific menenggelamkan NSH GMC, 75-59.
Permainan langsung berjalan ketat sejak kuarter pembuka. Kedua tim bahkan terlihat hati-hati untuk melepaskan tembakan. Pacific unggul tipis 13-10 di kuarter pertama.
Gege Nagata dan kawan-kawan mulai melaju di kuarter kedua dan ketiga. Penampilan dua forward Pacific, Eko Sasmito dan Hery Listiyono menjadi motor serangan yang dahsyat. Eko sudah mencetak 17 poin dan Hery 12 poin di keunggulan 54-36 Pacific di kuarter ketiga.
NSH GMC sebenarnya mencoba menerapkan pola serangan yang lebih merata. Hanya dua pemain yang tidak mencetak angka. Lainnya bergantian memberi kontribusi poin.
Kontribusi serangan pemain-pemain NSH GMC tidak berjalan beriringan dengan pola pertahanan. Pacific terlihat mudah menembus pertahanan mereka. Performa Eko bahkan membuatnya mampu mencetak 23 poin dan delapan rebound. Hery dan Charlie Fanny mencetak poin terbanyak kedua dengan masing-masing 12 poin.
Meski sulit, Pacific masih memiliki peluang lolos ke babak Championship Series. Dengan catatan, pesaing terdekatnya, Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga dan Bimasakti Nikko Steel Malang selalu kalah di sisa laga mereka, dan Pacific selalu menang di laga-laga yang tersisa. Terlebih saat menghadapi Bimasakti, Minggu (28/4) lusa.
”Walau sangat kecil peluangnya (lolos Championship Series), kami akan berusaha sebisa mungkin. Apapun masih bisa terjadi,” yakin Eddy Santoso, Pacific Caesar Surabaya.
Max Yanto yang sempat dikhawatirkan tidak akan tampil karena sempat terjatuh di laga sebelumnya akhirnya kembali bermain. Dengan performa yang meningkat, Max mampu mencetak 14 poin. Terbanyak bagi timnya. Namun sayang, performa Max Yanto tidak mampu menyelamatkan NSH GMC.