Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Masak apa itu, Bu?" tanya Ketua Umum PSSI, Kardono, ketika muncul di ambang pintu dapur mess Yanita Utama, di Jl. Jendral Ahmad Yani, Bogor. Senin sore itu Kardono mengunjungi markas besar Yanita, klub milik pengusaha muda Pitoyo Haryanto, yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Kejuaraan Antar Klub Juara ASEAN I.
Juru masak Yanita menjawab dengan suara gemetar. "Goreng ayam, Pak," katanya. Di luar dugaan, Kardono tiba-tiba nyelonong menarik sodet dan mengaduk-aduk ayam goreng yang mengambang di atas penggorengan.
Malah kemudian ia mencomot sepotong ayam goreng dan mencicipinya. Ia juga mencicipi ketimun yang sudah diiris rapi. "Wah, kalau sudah begini enaknya, tapi Yanita masih kalah juga, itu keliwatan, Pit," tukas Kardono ke arah Pitoyo.
Kunjungan Ketua Umum PSSI untuk melihat persiapan suatu klub hingga menerobos asap dapur itu baru pertama kali dilakukan. Biasanya, pimpinan PSSI hanya berkunjung ke ruang tamu atau kamar-kamar tidur saja.
Mudah-mudahan kunjungan istimewa Kardono ini juga membawa hasil istimewa. Sebab, sukses Yanita bukan hanya mengangkat nama klub kota hujan itu saja, tetapi juga menaikkan gengsi persepakbolaan nasional yang sedang runyam.
(Penulis: Mahfudin Nigara, Tabloid BOLA edisi no. 42, Jumat 14 Desember 1984)