Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
0 di Tokyo, hari Minggu lalu.
Ini merupakan sukses kelima berturut-turut bagi klub Amerika Latin menjuarai duel antara klub juara benua Eropa dan Amerika itu yang sejak 1980 disponsori oleh perusahaan mobil Toyota. Empat klub juara sebelumnya adalah Nacional, Uruguay (1980), Flamengo, Brasil (1981), Penarol, Uruguay (1982), dan Gremio, Brasil (1983).
Mobil Toyota yang dipajang sepanjang pertandingan, diberikan kepada pemain yang dianggap terbaik. Untuk tahun ini mobil seharga sekitar Rp 40 juta itu jatuh kepada Jose Percudani, pencetak gol tunggal yang memenangkan Independiente.
Rangkaian sukses yang gemilang bagi persepakbolaan Amerika Selatan. Tapi nampaknya pertandingan tahun ini paling kurang bermutu dibanding empat pertandingan sebelumnya. Hanya mengandalkan serangan balik yang sporadis, Independiente berhasil mencetak gol kemenangan berbau offside. Sebaliknya serangan beruntun Liverpool kandas terus oleh penyelesaian yang kurang didukung determinasi. Mengherankan untuk sebuah klub dari Inggris - meski tiga tahun lalu Liverpool takluk dari Flamengo bahkan dengan 3-0!
Independiente sendiri bukan baru pertama kali ini tampil dalam "final" kejuaraan antar klub dua benua ini. Tahun 1972, ketika kejuaraan ini masih menggunakan sistem "home and away", Independiente ditaklukkan Ajax dengan seri 1-1 di Buenos Aires dan kalah 3-0 di Amsterdam.
(Penulis: Sumohadi Marsis, Tabloid BOLA edisi no. 42, Jumat 14 Desember 1984)