Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Derby Merseyside Pertarungan Gengsi Saudara Sekota

By Zulfirdaus Harahap - Sabtu, 4 Mei 2013 | 20:07 WIB
Pemain Liverpool dan Everton saat final Piala Liga di Wembley tahun 1984. (Steve Hale/Getty Images)

Derby Merseyside, pertarungan laga sekota yang mempertemukan saudara tertua Everton (1878) dan saudaranya Liverpool (1892).  Derby ini merupakan derby terpanjang dalam sejarah sepak bola Inggris. Duel saudara dimulai sejak musim 1962/1963. Ini merupakan derby paling konsisten karena kedua tim kerap bertemu di divisi teratas sepak bola Inggris. Berbeda dengan Derby Manchester, yang sering terputus karena United beberapa kali turun kasta sebelum tahun 1960an dan City juga terlalu sering naik turun divisi.

Derby Merseyside terjadi di kota Liverpool yang memiliki dua warna sepak bola yaitu Biru dan Merah. Liverpool menjadi kota sepak bola tersukses di Inggris karena menyumbang 27 gelar liga hasil penggabungan milik Liverpool dan Everton.

Kedua tim dahulu mengusung aura persahabatan, Anfield dan Goodison Park hanya terpisah oleh Stanley Park yang terbentang di antara keduanya. Derby saudara ini menjadi derby paling bersahabat di Inggris karena terkadang dalam satu keluarga ada yang merupakan suporter Liverpool dan suporter Everton. Bukan menjadi pemandangan yang aneh jika biru dan merah duduk satu tribun menyaksikan derby ini.

Bahkan, hal unik pernah terjadi ketika kedua tim kebanggaan warga Liverpool ini bertemu di final Piala Liga tahun 1984 di Wembley Stadium. Kedua suporter kompak meneriaki "Merseyside, Merseyside, Merseyside" sembari mengejek rival mereka dalam persaingan liga, Manchester United dengan kalimat, "Are You Watching Manchester?".

Persahabatan kedua saudara mulai luntur pada tahun 1980an. Berawal dari tragedi Heysel ketika terjadi kerusuhan yang dipicu suporter Liverpool berdampak tewasnya 39 penonton yang kebanyakan adalah suporter Juventus.

Buntut tragedi itu, UEFA menjatuhkan sanksi larangan berlaga bagi semua tim Inggris di kompetisi bergengsi benua biru, Liga Champion. Everton yang kala itu menjuarai Premier League tentu tidak bisa berlaga padahal mereka mempunyai skuad yang cukup untuk merajai Eropa.

Uniknya, ada beberapa pemain dari kedua tim yang sebenarnya mendukung rival mereka ketika masih anak-anak. Leon Osman dan Leighton Baines adalah suporter setia Liverpool pada masa kanak-kanak. Sedangkan pemain Liverpool yang menggemari Everton lebih banyak lagi.

Tercatat nama-nama seperti Ian Rush, Steve McManaman, Michael Owen, Robbie Fowler, dan Jamie Carragher pernah menjadi suporter The Toffees. Bahkan pernah ada kontroversi ketika Carragher selalu menggunakan kaus lengan panjang yang menyulut tanda tanya bahwa Carragher memiliki tato lambang Everton. Namun kabar itu terbantah ketika suatu laga Carragher memakai lengan pendek dan tidak terdapat adanya tato yang dimaksud.

Secara statistik, kedua tim telah bertemu sebanyak 218 kali. The Reds memenangkan 88 pertandingan, imbang 64, dan 66 kemenangan untuk Everton.

Everton sejatinya tidak pernah menjadi tamu di Derby Merseyside. Saat bertandang ke Anfield, Everton kembali ke rumah lamanya. Historis mengatakan bahwa Everton adalah klub pertama yang menjadikan Stadion Anfield sebagai kandangnya (1884-1892). Namun ketika Liverpool didirikan pada 1892, Everton pindah ke Goodison Park. Itulah sebabnya terkadang fans Everton 'mengejek' Liverpool sebagai squatters atau penghuni liar.

Pengaturan jadwal Derby Merseyside juga sangat unik, karena selalu sama tiap musimnya. Sejak 2003, jadwal derby pertama selalu berlangsung di Goodison Park, dan baru kemudian di Anfield. Ini bukan terjadi karena kebetulan, tetapi memang karena ada kesepakatan yang berkaitan dengan siaran televisi Liga Inggris.

Musim 2012/2013 di Goodisaon Park, Liverpool berhasil menahan imbang tim tuan rumah dengan skor 2-2. 5 Mei 2013 adalah saksi dimana keduanya akan kembali bertemu demi menentukan siapa raja dari kota Liverpool. Liverpool atau Everton? Satu kota, Satu Saudara, namun dua nama persaingan.