Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kutipan Kemarahan Antonio Conte dalam Otobiografi

By Okie Prabhowo - Rabu, 8 Mei 2013 | 00:17 WIB
Antonio Conte (Claudio Villa/Getty Images)

Pelatih Juventus, Antonio Conte, akan merilis otobiografinya pada Rabu (8/5). Beberapa kutipan dalam buku tersebut berisi kemarahan Conte terhadap tuduhan yang mengakibatkan dirinya sempat kena hukuman.

Juventus baru saja meraih scudetto yang kedua kalinya secara beruntun di bawah asuhan pelatih Antonio Conte. Kini sang allenatore menulis buku otobiografinya yang berjudul 'Testa, cuore e gambe' (Kepala, Hati, dan Kaki).

Meski akan dirilis Rabu, tetapi Tuttosport telah menerbitkan beberapa kutipan dalam buku tersebut. Kutipan ini khususnya yang berkaitan dengan kemarahan Conte terhadap tuduhan tidak melaporkan pengaturan pertandingan saat dirinya mengarsiteki Siena.

Conte selalu membantah tuduhan yang dilontarkan kepadanya. Pihak hukum hanya mengandalkan kepada kesaksian mantan pemain Siena, Filippo Carobbio, yang bercerita tentang pertemuan tim. Meski demikian ada beberap orang di dalam ruangan tersebut dalam waktu yang sama menyebutkan versi yang berbeda.

Conte sempat kena hukuman selama 10 bulan tidak boleh mendampingi tim di pinggir lapangan saat pertandingan. Hukuman tersebut kurang dari yang dituntut jaksa yaitu 15 bulan. Namun setelah melalui pengadilan banding, hukuman Conte dikurangi menjadi empat bulan.

"Satu hal yang membuat saya sangat sakit adalah membaca prospek dramatis dari beberapa orang yang menyebutkan karier saya sudah berakhir. Bahkan saya belum pernah dipanggil oleh Jaksa, apalagi dikenai denda, dan beberapa surat kabar telah membuat daftar pengganti saya di Juventus," tulis Conte.

"Karier saya berdasarkan pengorbanan, keringat, dan tidak ada yang memberinya kepada saya. Saya bekerja dengan belajar dan aplikasi, disiplin, dan keparahan untuk diri ini dan juga orang lain. Resiko datang karena ada satu orang yang berbohong."

"Atau lebih tepatnya orang ini menemukan sebuah skenario yang berbeda untuk mengubah realitas menjadi sebuah kebohongan. Tidak ada waktu untuk mengeluh: pertemuan dengan pengacara berlangsung keras dan cepat."

"Saya segera mengambil sebuah keputusan penting, saya akan protagonis untuk pembelaan. Saya tidak akan tunduk dengan keputusan yang tidak saya setujui. Ini mengingat hanya dengan aktif ambil bagian maka saya dapat memilih solusi yang tepat pada waktu yang tepat juga. Siapa tahu mungkin dipahami dengan bagaimana saya berakhir dalam situasi yang seperti ini."

"Saya melakukan pendekatan secara hukum dengan metode yang sama dengan melatih. Secara konstan memberi pertanyaan dan tetap memberi tekanan kepada tim."

"Membaca pernyataan yang dirilis oleh jaksa dalam pengadilan keolahragaan yang telah disimpulkan, sekali lagi berdasarkan kepada yang melakukan 'pengakuan' atas nama orang lain, kami melihat ada elemen yang mendasar: hakim dalam sidang tersebut mengatakan pembela telah memiliki bukti tidak bersalah, membuktikan penuntut tidak dapat dipercaya. Hanya mengatakan tidak dapat dipercaya maka tidak cukup."

"Itulah tempat berpijak yang kami cari. Kami akan menjadi yang pertama untuk mengambil jalan penyelidikan defensif."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P