Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sir Alex Ferguson tidak lagi menjadi Manajer Manchester United musim 2013/14. Namun sebelum David Moyes menggantikan posisinya, ada kisah menarik dari seorang Frank McDougall, yang mengaku pernah meninju jatuh Fergie.
Di dalam bukunya, 'McDou-GOAL! The Frank McDougall Story', orang Skotlandia ini menggambarkan momen di mana Alex Ferguson marah, saat ia masih menangani Aberdeen. Hal ini yang membuat McDougall bereaksi dengan cara yang membuatnya takut hal tersebut dapat membahayakan kariernya.
Peristiwa ini terjadi pada pertengahan 1980-an. Ketika itu Ferguson 'mengamuk karena' McDougall mengalami cedera, beberapa menit sebelum Perempat final Piala Skotlandia saat menghadapi Hearts.
"Saya memiliki rasa hormat yang besar kepada Fergie. Akan tetapi saya telah pelajari sejak lama bahwa dalam situasi seperti ini, saya harus menyerang lebih dulu, baru kemudian bertanya. Saya berada di tempat pekerjaan saya dan dia adalah bos di depan wajah saya. Akan tetapi ia telah benar-benar kehilangan kendali dan saya berada di sana bukan menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukannya," tulis McDougall dalam bukunya.
"Saya menyerang. Itu jauh dari pukulan seorang pemenang, lebih tepatnya hanya setengah. Saya memukul sisi wajahnya dan ia terjatuh seperti bata dengan berat satu ton."
"Dari semua hal bodoh yang pernah saya lakukan, membuat Fergie terjatuh adalah nomor satu dalam daftar."
"Saya menatap tangan saya dan melihat ke bawah ke arah bos saya. Ia seolah-olah terjatuh dengan gerakan lambat. Namun, ia kemudian langsung berdiri seperti jatuh ke trampolin dan mulai berteriak dengan suara tertinggi."
"Saya merasa sakit perut. Tetes keringat menetes dari kening dan saya 100% yakin telah membuatnya kacau."
McDougall kini berusia 55 tahun. Ia mencetak 104 gol dari 207 pertandingan untuk Clydebank, St Mirren, dan Aberdeen. Ia pensiun pada 1987 setelah mengalami masalah kronis di punggung. Sekarang ia menjalani agensi olah raga di Brasil.
"Itu merupakan masa lalu, sebuah momen yang tidak ingin saya bicarakan. Tentu saya menyesalinya tetapi jangan dipikirkan untuk sekarang ini," ujar McDougall kepada BBC.
"Ada saat-saat meledak darinya sebagai seorang manajer tetapi itu bukan masalah. Terkadang manajer membuat pemain kecewa karena ia sangat ingin menang. Ia memiliki hasrat tersebut dan dilontarkan kepada kita."
"Ferguson adalah seorang jenius. Merupakan keistimewaan bermain untuknya dan saya mempertimbangkan ia sebagai teman. Ia adalah manajer terbaik sepanjang masa dan mungkin akan selalu seperti itu," kata McDougall.